⚠︎WARNING⚠︎ Violence, blood, and sexual assault. Note: Jika kalian ngerasa gak nyaman atau ngeri, please skip oke!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Charleton, kakimu.." gadis omega itu berdecak pelan, merasa terganggu dengan suara ketukan sol sepatu Jeongguk. "Aku tidak bisa berkonsentrasi."
Jeongguk mengabaikan seruan protes dari Vyette, wajahnya tetap tak menunjukkan ekspresi apapun tetapi semua orang yang ada diruangan itu tahu jika ia sedang gelisah.
"Tak ada yang melarangmu untuk buang air kecil, bung. Jangan ditahan, kau bisa kena bladder calculi nantinya." Mingyu tertawa diujung kalimatnya. Membayangkan Jeongguk yang pendiam seperti itu mengalami kesusahan buang air kecil.
Jeongguk hanya melirik sekilas ke arah Mingyu lalu menumpukan kedua sikunya pada lututnya, sejenak mengusap wajahnya dan menghela nafas berat. Bukan, bukan karena perkataan Mingyu tapi pikirannya sekarang sedang tak berada disini. Terpusat pada seseorang yang membuatnya tak tenang sejak tadi.
"Jeongguk is still Jeongguk. Membosankan." Mingyu mencibir diujung sofa merasa gagal mengajak temannya itu untuk bergurau.
Mingyu baru saja akan berseru memanggil gadis omega yang sedang sibuk melukis- ia selalu sukses jika memancing emosi dan menjahili Vyette saat Jeongguk sudah tak bisa tersentuh lagi seperti sekarang ini. Namun urung saat melihat Jeongguk bangkit dari sofa.
"Aku pamit." Jeongguk memasukkan kedua tangannya pada kantung celana hitamnya. Melenggang menuju pintu tanpa menunggu jawaban dari para penghuni ruangan.
"Menemui dia lagi?"
"Hn." Setelah itu pintu kembali tertutup rapat. Hanya ada mereka berdua kini diruangan luas itu.
"Sudah kuduga, dia pasti akhirnya akan jatuh juga pada pemuda itu." Mingyu bergumam pelan sambil memasang wajah kelewat antusias dan senyuman penuh makna.
Suara benda jatuh terdengar dari tempat Vyette, "Selamat.. kau berhasil merusak moodku, shittygyu!" Gadis omega itu berdiri, mengikuti jejak Jeongguk tadi dengan bantingan pintu keras.
Sedangkan Mingyu termangu ditempat duduknya. Ia membatin, aku tak melakukan apapun yang salah kan? Mereka yang terlalu sensitif kan? Dasar manusia-manusia kaku!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.