“Charleton tinggalkan aku, Taehyung dan Julya mereka pasti.. mereka..”
“Diamlah.” Setelah menyingkirkan tubuh besar rogue dari atas tubuh Kate dengan sekali tendangan, Jeongguk kembali waspada. Jelas sekali bahwa makhluk terkutuk itu tak akan tumbang dengan sekali tendangan. “Seperti kau yang percaya pada alphamu, akupun bercaya pada kemampuan omegaku.”
Terhuyung-huyung rogue itu berusaha berdiri dan berjalan, menggelengkan kepalanya menghilangkan pening akibat tendangan telak Jeongguk. Mengambil ancang-ancang untuk berlari menenjang manusia alpha didepannya.
Air liur menjijikan itu menetes dibawah kaki-kaki besar yang menyembunyikan cakar-cakar runcing. Menggeram seakan-akan memberikan tanda kematian bagi siapa saja yang mendengarnya.
Tetapi Jeongguk dengan sekali mengangkat tangan, membentuk senapan laras panjang menggunakan sihir kemerahannya. Memilih senjata dengan keakuratan tinggi. Disepanjang tangannya diselubungi oleh sulur sihir. Tepat saat rahang rogue itu terbuka lebar didepan wajahnya, saat itupula moncong senjata diarahkan ke dalam sana. Bunyi nyaring dari lelehan peluru dan darah yang menyembur ke arah Jeongguk membuat Kate diam-diam memejamkan matanya.
Rogue yang datang dari arah belakangnya dilumpuhkan menggunakan bagian buttstock, memakai teknis beladiri arnis yang mengandalkan alat-alat disekitar tempat pertarungan untuk digunakan sebagai senjata.
Tubuh besar itu terlempar dengan luka fatal ditulang rahang dan tengkorak samping.
Senjata laras panjang ditangan Jeongguk menyusut kembali membentuk sulur sihirnya, menyisakan darah segar rogue yang menetes jatuh ke permukaan tanah.
“C-charl..”
Tanpa fikir panjang, Jeongguk pergi dengan langkah lebar menuju tempat yang mengusik pikirannya selama pertarungan tadi.
Ia tak ingat jelas kapan terakhir kali ia berhadapan dengan rogue liar? Yang jelas ia pernah melihat saat pulang dari perjalanan berburu. Mengharuskan rombongan ayahnya melewati padang pasir dan bertemu dengan makhluk tak berakal itu yang sedang sekarat. Tubuh kurus kekurangan makanan dan air membuatnya tak berdaya untuk sekedar berdiri. Saat itu ayahnya hanya memperingati mereka untuk mengabaikan makhluk tersebut.
Sangat berbeda sekali dengan rogue besar yang dilihatnya sekarang ini. Taring tajam itu berhasil merobek kulit lengan atasnya saat akan mengambil Julya dari box tidurnya.
Mengabaikan sepenuhnya denyutan luka menganga itu, Taehyung sebisa mungkin menghentikan jerit tangis Julya dipelukannya.
“Julya dengarkan Taetae, jangan menoleh dan pejamkan matamu. Seperti ini..” Taehyung mengedipkan matanya agak lama, memberi contoh bagi Julya. Telapak tangan lainnya yang masih bersih dari noda darah ia gunakan untuk menghapus air mata dan pipi lembab gadis kecil itu.
Kembali merengkuh tubuh Julya dan menggendongnya dibelakang tubuhnya. Melindungi dari ancaman serangan selanjutnya makhluk besar itu.
Taehyung benar-benar tak bisa berganti sift, akan kesulitan nantinya jika ia menggunakan tubuh serigala saat Julya ada bersamanya. Resiko terluka lebih tinggi saat Julya harus duduk diatas tubuh serigalanya. Lebih mudah seperti ini, memastikan Julya tetap aman dibelakangnya selagi tangannya mencari alat untuk memberikan serangan balik.
Ia melihat kursi kayu di sampingnya, tempat biasa digunakan Kate untuk menunggu Julya hingga jatuh tertidur.
Pandangan mata Taehyung bergantian pada kursi dan pada pergerakan rogue yang kini berbalik menatapnya lapar. Kaki depan makhluk itu siaga dengan apa yang akan selanjutnya ia lakukan.
Masih bisa, masih ada peluang kursi itu bisa ia lemparkan sebelum gigi-gigi runcing rogue mencengkram mereka berdua.
Taehyung meyakinkan dirinya sendiri, ia tadi bilang pada alphanya bahwa ia baik-baik saja. Pasti akan baik-baik saja kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fanfiction₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...