「Chapter 27」

8.7K 1K 93
                                    

🔞Warning🔞

Kemeja satin merah Fendi itu sebagian melekat pada kulit tubuhnya yang dipenuhi peluh birahi.

Menahan nafas seiring jemari itu semakin dalam memasuki tubuhnya.

“J-jeongguk, a-ah! Tunggu–!“

Cairan pelumas alaminya tak membantu sama sekali. Ia tetap merasa aneh dan kesakitan disetiap dorongan pada lubangnya. Gelenyar asing diperutnya membuat ia meremat bisep Jeongguk yang telah terlebih dahulu menanggalkan atasannya.

Kepala Jeongguk masih berada diperpotongan leher dan bahu terbuka Taehyung. Sementara dibawah sana, lubang hangat itu akan berkedut saat Jeongguk semakin dalam membenamkan jemarinya.

Sensasi dinding ketat rektum Taehyung yang seakan-akan menyedot habis jemarinya dan nafas tertahan itu membuat libido Jeongguk naik hingga ke taraf paling tinggi. Ingin membalik tubuh ringkih dipangkuannya itu dan menindih langsung hingga ia tak punya kekuatan untuk sekedar mendesahkan namanya berulang kali.

Namun teringat kembali kejadian apa yang telah Taehyung alami sebelumnya. Tak ingin menyamai dirinya dengan bajingan yang telah terkubur di kerak neraka sana, Jeongguk berusaha menahan insting buas alphanya agar rasa trauma Taehyung tak bertambah besar.

Memainkan alur permainan dengan perlahan dan penuh kelembutan.

“Tenanglah.. jangan tahan suaramu.” Jeongguk berbisik didepan telinga memerah Taehyung. Mulai menggerakkan jemarinya didalam sana agar terbiasa.

Membuat gerakkan menggunting ketika dirasa Taehyung cukup tenang. Dan satu desahan keras disusul desahan lainnya dapat terdengar disaat ujung jemarinya menemukan dimana letak prostat Taehyung. Menemukan titik nikmat sebagai timbal balik atas rasa aneh pada awal jemari itu masuk.

“AH!” Taehyung tersentak, mendongak menatap nyalang saat bagian itu tersentuh. Belahan bibir tipis yang kini terbuka tak henti-hentinya mendesah secara beruntun.

Ia mulai terbiasa, matanya menyayu dimabuk oleh permainan tangan Jeongguk, tubuhnya bergetar pelan dan pinggulnya bergerak dengan sendirinya mengikuti alur tusukan jemari alphanya. Baru pertama kali merasakan sensasi ini selama ia menjadi seorang beta ataupun omega. Ia takut, takut dengan hal apa yang akan selanjutnya ia rasakan. Apakah lebih hebat atau lebih menyakitkan dari ini?

Ia memeluk leher Jeongguk lalu meremat rambut linen itu. Mendongakkan kepalanya mencari sandaran, lalu memutuskan untuk menunduk– menyandarkan keningnya dikening sang alpha.

“Ngh.. ah! Ah!”

“Ggukii.. ada sesuatu mhh- yang ingin k-keluar..” Taehyung sebisa mungkin menyampaikan perkataan tersebut ditengah-tengah desahan dan erangan tak tertahankan.

Ujung kakinya menekuk, jemari lentik itu kini berganti meraba punggung lebar Jeongguk– tengah mencari pegangan.

Taehyung tak sadar sama sekali saat kalungnya jatuh meluruh. Tergantikan oleh satu gigitan dilehernya yang berpeluh.
Rasa sakit menyerang namun sensasi terbakar membuat ia memejamkan mata erat.
Pheromone keduanya yang tercampur membuat efek remedy tersendiri bagi tubuh yang telah ditandai.

Melenguh panjang saat tanda tersebut dibuat. Meremat kuat otot disekitar punggung itu, kuku-kukunya memanjang dengan sendirinya. Juga tak mau kalah membuat beberapa tanda kemerahan yang tergores dipunggung lebar sang alpha.

Milikku. Taehyung, kau milikku.”


“Taehyung Charleton O’Brien.”

Cairan Taehyung membasahi perut terbentuk Jeongguk, kepalanya memberat, telinganya dipenuhi kalimat yang alphanya rapalkan dengan suara amat dalam dan memuja. Agaknya memang semua kewarasannya telah sepenuhnya tertelan gairah. Rela jika ditandai hingga berkali-kali lipat jika sensasinya sebegitu hebatnya seperti ini.

With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang