「Chapter 48」

4.6K 662 58
                                    

Rasanya Yoongi baru meninggalkan Carel tak lebih dari tiga jam akan tetapi harum khas bayi itu tak bisa hilang dari kesehariannya. Selalu tak ingin lepas dari pandangan polos Carel.

Pamit pada Jeongguk dan Hoseok untuk kembali ke kastil setelah selesai melihat keadaan Taehyung. Tak bisa berbuat banyak selain menyerahkan semua keputusan pada orang terdekat dari temannya itu.

Tadi Yoongi menitipkan Carel pada ayahnya dan berjanji jika mereka tak akan pergi lama, namun sampai pada tempat dimana ayahnya terakhir terlihat, ia tak bisa menemukan anaknya juga. Hanya ada ayahnya yang tertidur disofa single dengan buku terbuka diatas pangkuan. Ada kaca baca terselip disana. Tak tega mengusik lelap beliau, Yoongi beranjak menuju ruangan lain.

Masih terus menelisik seluruh ruangan. Memang Carel akhir-akhir ini sedang aktif untuk belajar berjalan. Bisa saja anaknya itu merangkak keluar ruangan tanpa sepengatahuan ayahnya.

Namun tak sengaja pandangan Yoongi menangkap wanita bergaun toska yang tengah berdiri didepan jendela besar. Membelakangi dirinya tetapi dia dengan jelas bisa menebak siapa itu. Ibunya. Pertama kali melihat begitu dekat sosok Ibunya setelah ia sah bertunangan dengan Jimin.
 
Biasanya saat Yoongi pulang ke Denali ibunya itu akan mengurung diri didalam kamar. Tak akan keluar jika semua penghuni ruangan tersebut belum tertidur dimalam hari.

Yoongi tahu jika ibunya masih mengalami kekecewaan mengenai keputusannya. Tak dipungkiri ada rasa sedih saat ia mendapat mengabaikan dari ibunya sendiri dan kali ini Carel juga harus ikut menanggungnya juga.

“Aku tak tahu jika kau sudah sebesar ini?”

“Aduh.. kau mirip sekali dengan Ungie-ku.”

“Lihat pipi bulatmu.. merah sekali..”

“Ibu?”

Seketika punggung itu menegang, padahal suara Yoongi juga tak terlalu keras. Sejenak ibunya tak bereaksi atas panggilannya. Ingin menghampiri beliau namun urung saat wanita paruh baya itu membalik tubuhnya.

Tangannya mendekap Carel yang sedang tertidur pulas. Terlihat dari wajah memang tak menunjukkan keterkejutan tetapi Yoongi tahu dari sorot mata beliau jelas merasa gugup.

Berjalan cepat menghampiri Yoongi dan menyerahkan Carel sambil melontarkan sebaris kalimat, “anakmu menangis terus jadi aku terpaksa menenangkannya.” Lalu kembali melanjutkan langkah lebarnya.
 
“Terima kasih.” Yoongi menunduk, memandang wajah damai gadis kecil didekapan. Senyum tipis terukir perlahan, “Jika ibu mau.. ibu bisa melihat Carel di ruangan ini setiap jam makan siang.”

Sebelum Yoongi benar-benar ditinggalkan sendirian,  beliau sempat berhenti melangkah, tak menoleh atau menanggapi. Entah apa yang ada didalam pikiran wanita omega yang masih terlihat cantik diusia 60 tahun itu.

“Yoongi? Apa kau berhasil menemukan Carel? Aku sudah memeriksa bagian dapur juga.” Tak lama Jimin datang.

Bernafas lega saat melihat Carel tertidur dipelukan omeganya. “Kau tahu, tadi aku bertemu dengan ibu.”

Yoongi masih menunduk, membuat Jimin lama-kelamaan merasa curiga. Menyimpulkan jika ibu mertuanya baru saja meninggalkan ruangan ini ditambah dari sikap yang ditunjukkan Yoongi –semakin menambah daftar simpulannya.
 
“Yoon.. coba lihat aku?” Jimin perlahan mengangkat  dagu yang masih betah menunduk. Langsung mendapati wajah yang kini telah basah oleh air mata. Pipi dan hidungnya memerah total. Semakin deras saat pandangannya bertemu dengan netra sang alpha.

“Jims..” ada getar diujung kata, berusaha melawan sedu tangisannya sendiri. “Ibu bilang Carel mirip denganku-”
 
Walaupun kalimat itu bercampur dengan tangis, Jimin masih bisa menangkap inti dari apa yang Yoongi ucapkan. Ia sendiri belum pernah melihat Yoongi menangis sekeras ini. Jika ada yang mengganjal didalam pikiran Yoongi, pria omega itu langsung mengutarakannya saat itu juga namun jika menyangkut ibunya sendiri Yoongi akan berubah menjadi orang yang paling tegar.

With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang