"Woah.. ini luar biasa.." Jimin mendongak ke atas langit malam Denali. Matanya ikut berbinar tak kalah cerah dengan bintang yang nampak terlihat kecil dari tempatnya berdiri.
Setelah bermain salju dan tur berjalan-jalan disekitar kastil, Yoongi memutuskan untuk mengajak Jimin ke menara paling atas kastil O'Brien. Langit telah sepenuhnya gelap dan Senna harus kembali ke kamarnya karena panggilan dari Tia, mungkin ada hubungannya juga dengan Taehyung yang sedang sakit.
Jadi hanya ada mereka berdua, sama-sama menikmati semilir angin dingin yang menyusup diantara sela-sela mantel tebal mereka.
"Jika dimusim semi, kau akan bisa melihat aura Jimin." Ucap Yoongi, tangannya ia masukkan kedalam saku mantel dalam-dalam, untuk sekedar mengusir dingin.
"Aurora? Aku tak pernah dengar sebelumnya, maksudmu salah satu dari nama bintang?" Jimin bertanya, alisnya bertaut bingung. Dia hanya tahu 4 nama bintang yang biasanya ia gunakan ketika akan kembali pulang sehabis berburu.
"Bukan, itu cahaya kutub. Dulu leluhur kami bilang Aurora adalah wujud sang Moon Goddess jika sedang turun ke bumi tapi aku lebih percaya pada buku-buku yang kubaca."
Jimin diam menyimak penjelasan Yoongi, matanya tak bisa lepas dari bibir tipis kemerahan yang terus bergerak itu.
"Sebenarnya cahaya itu berasal dari interaksi medan magnetik dari bumi dengan partikel yang bermuatan yang dipancarkan oleh matahari. Jadi semua itu membentuk cahaya yang terlihat seperti gelombang yang menyala-nyala."
"Kau tahu banyak, Hart.." Ucap Jimin penuh kekaguman, benar-benar memuji pengetahuan pria omega disampingnya.
"Terima kasih, ayahku sangat disiplin soal ilmu pengetahuan sejak aku masih kecil. Dan satu lagi panggil aku Yoongi saja."
"Tapi Taehyung juga memanggilmu Hart?"
Yoongi menoleh sambil tersenyum tipis, "kuberi izin khusus untukmu."
Mau tak mau Jimin juga ikut tersenyum lebar, "dengan senang hati akan kugunakan, Yoongi."
"Jimin?"
"Ya?"
"Apa bintang kelahiranmu?" Tanya Yoongi sambil mengamati titik-titik putih diatas sana.
"Tidak tahu." Lagi-lagi Jimin mengerutkan alisnya, sedikit penasaran kali ini.
"Hm.. kalau begitu kapan kau lahir?"
"Ibuku bilang saat musim panas. Waktu itu matahari sangat terik dan jarang turun hujan." Jawab Jimin seadanya.
Yoongi tampak mengangguk-nganggukan kepalanya pelan. " Kalau begitu berarti bintang libra.."
"Libra? Apa itu?"
"Kau mau tahu?" Yoongi melihat anggukan dari Jimin, "kemarikan tanganmu.."
Jimin mengangsurkan tangan kirinya. Memperhatikan apa yang akan dilakukan omega berkulit pucat itu.
"Bintang kelahiran libra biasanya dilambangkan seperti ini.." Yoongi diatas telapak tangan Jimin menggambar setengah lingkaran seperti tapal kuda dengan sebuah garis horizontal dibawahnya.
"Woah.." bibir penuh itu terbuka, merasakan sensasi dingin telunjuk Yoongi diatas permukaan kulit telapak tangannya. "Jika bintang milikmu?"
"Aku? Hmm.. pisces, kau bisa menggambarnya seperti ini.." Sekali lagi tangan itu membentuk garis menyerupai huruf H kapital. "Dalam buku interpretasi klasik yang pernah kubaca, simbol bintang ini berasal dari Ichthyocentaurs, yang membantu Aphrodite ketika dia dilahirkan dari laut.." Yoongi memainkan jemari tangan Jimin, terlihat kontras sekali perbedaan kulit keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fiksi Penggemar₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...