Taehyung membuka pintu kaca yang memisahkan teras dan kamar yang ia tempati. Berjalan keluar dengan syal tebal dilehernya. Sedangkan bawahannya masih mengenakan baju pajama yang entah siapa yang menggantinya semalam. Mungkin Jeongguk atau dirinya sendiri dengan keadaan setengah sadar.
Menghirup udara segar dan memandang kabut pagi yang masih tebal dan putih. Tetapi ini lebih baik daripada Denali yang hanya terhampar putihnya salju saja, disini setidaknya ia masih bisa melihat pepohonan hijau di kejauhan sana.
Meregangkan otot-otot sejenak, mengangkat kedua tangannya ke atas lalu merunduk menyentuh punggung kaki namun gagal, ujung jemarinya hanya mengambang, tak sampai menyentuh kaki. Agaknya ia memang harus benar-benar ikut berolahraga bersama alphanya agar tubuhnya lebih lentur dan fleksibel.
Jika ia penikmat kopi mungkin segelas kopi khas Turki bisa ia nikmati disuasana pagi ini, namun lidahnya selalu menolak cita rasa pahit cairan kehitaman itu.
Lebih memilih coklat panas atau perasan buah jeruk. Namun ia ingin meneguk sesuatu yang hangat dan berbeda dari biasanya. Memutuskan pergi ke dapur dan memeriksa isi lemari pantry.
Menemukan toples kaca dengan bubuk berwarna cream dengan tulisan Sahlab besar diluarnya. Taehyung mencari petunjuk cara membuatnya namun ia hanya bisa melihat tulisan Turki yang sama sekali tak ia mengerti.
Dengan hanya mengandalkan feeling, ia memasukkan dua sendok kedalam cangkir putih yang ada diatas meja, lalu menuangkan air panas dan terakhir mengaduknya hingga semua terlarut menjadi satu.
Aroma kayu manis yang pertama kali Taehyung hirup, menguar dari dalam cangkir. Sangat mengundang dirinya untuk segera menyeruput pelan rasa dari minuman yang ia buat sendiri.
Belum bibir itu menyentuh ujung cangkir, ia harus dikagetkan oleh suara pintu lemari es yang dibuka cukup kencang dan kalimat setelahnya.
“Tidur terlebih dahulu dimalam pertama saat bulan madu, tega sekali.”
Satu sindiran dilayangkan oleh pria alpha yang bertelanjang dada, membuka air kemasan mineral dingin dan meneguknya santai. Mencoba mengabaikan eksistensi orang yang memandangnya terkejut bagai bertemu hantu.
Setelah mencerna dengan baik-baik perkataan Jeongguk barulah Taehyung bergerak mendekat ke arah pria itu. “Aku ketiduran.. mataku waktu itu berat sekali.” Berakhir memeluk pinggang kecil itu dari belakang, pipinya menempel pada punggung lebar Jeongguk. “Maaf alpha.. maafkan aku.”
Kepala dengan surai coklat itu menyembul diantara lengan dan ketiak Jeongguk. Memasang wajah memelas dengan garis bibir menekuk ke bawah.
Ia sebisa mungkin tak melirik wajah yang dibuat-buat itu, mengalihkan fokusnya dengan membuat kopi hitam yang ada di lemari paling atas.
Taehyung menaiki punggung sang alpha dengan mudah, melingkarkan tangannya disekitar leher bagai anak koala. Mengikuti kemana arah gerak sang induk.
“Alpha..” Rengekan dapat didengar amat jelas didepan telinga Jeongguk. “Aku berjanji malam ini kau boleh meminta apapun asal jangan marah padaku.”
“Aku tak marah.” Jeongguk masih asik mengaduk kopinya setelah menuang air panas ke dalam gelas tinggi. Setelah semuanya selesai, berjalan kembali melewati lorong dan membuka pintu yang menghubungkan kebun anggur disisi rumah itu.
“Kau merajuk, seperti anak kecil. Huh?” Taehyung menarik-narik pipi Jeongguk dan memainkan wajahnya– merasa sangat gemas.
“Bukannya kau sendiri? Bertengger di punggungku padahal sudah pandai berjalan.”
“Memangnya aku tak boleh digendong oleh alphaku sendiri? Kalau begitu turunkan aku, cepat!”
Taehyung menggoyangkan kedua kakinya, membuat tubuh Jeongguk ikut terombang-ambing. Namun dengan sekali remasan dibokongnya mampu membuat Taehyung memekik dan pergerakannya juga terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fanfiction₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...