"Jika aku boleh tahu, jadi selanjutnya kau menetap disini atau kembali ke rumah Bordir itu?"
"Taehyung memintaku untuk tetap di Denali dan aku tak bisa menolaknya." Wanita omega itu meluruskan pinggangnya dan berakhir bersandar pada kursi yang ia duduki. Melepas sepatu hak yang selama ia tinggal di kastil megah membuatnya tak nyaman.
"Karena adikmu diangkat sebagai anak oleh adikku jadi secara tak langsung kau juga anak dari adikku.." apa yang sedang coba kukatakan sih? Keluhnya dalam benak.
"Tak seperti itu Mr. Ludhwig, aku tak bisa diadopsi karena terhalang oleh faktor usia.”
Bogum diam-diam menahan tarikan sudut bibirnya agar tak tersenyum, maksud hati berniat untuk melemparkan candaan namun ditanggapi dengan serius oleh gadis itu.
“Orang-orang bilang, diusiaku saat ini daripada diadopsi aku lebih pantas untuk dinikahi."
Rosenna menoleh saat mendengar tawa renyah dari pria yang menjadi teman bicaranya di lorong sepi ini. "Apa ada yang lucu? Kenapa kau tertawa?"
"Tidak," tangannya terangkat. Dia tak bisa lagi untuk menahan gelak tawa diujung tenggorokan. "Hanya saja aku merasa perkataanmu itu seperti sebuah tawaran terbuka." Jejak tawa masih tertinggal dari belah bibir Bogum.
"Kau seperti memberiku tanda untuk segera menikahimu." Tambahnya.
Bola mata cerah Rosenna seketika terbelalak panik, "aku tak bermaksud begitu tahu!" Ia merasa kedua pipinya memanas karena malu. "Kau percaya diri sekali.."
"Ya memang." -Aku seperti itu.
Fokus keduanya kini beralih pada pria yang baru saja menutup pintu dibelakangnya.
"Aku tak bisa membujuknya untuk turun dari ranjang Taehyung."
"Biarkan saja dahulu seperti itu."
Jeongguk mengangguk. Sejenak memijat belakang tengkuknya. Terlalu lama terduduk disofa rendah di dalam ruang perawatan Taehyung. "Aku berencana mengirim orang-orangku untuk memberi kabar pada keluarga di Phoenix."
"Biar aku yang melakukannya."
"Apa tak keberatan?"
"Aku pernah pergi ke pack Calentar sebelumnya. Jadi bukan hal yang sulit. Lagipula ini masalah yang serius jadi kita tak bisa mengirim sembarang orang."
"Kau betul." Ucap Jeongguk sambil memasukkan tangannya ke saku celana. "Ah, kau bawa gulungan perkamen yang kuminta?"
"Kutaruh di atas nakas di samping ranjang."
"Oke, terima kasih akan kuperiksa dan kerjakan selagi menunggu Taehyung siuman."
Bogum mengangguk, "kalau begitu aku pamit untuk kembali ke kastil dengan Nona Rosenna. Kabari jika ada perkembangan."
"Tentu."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fanfic₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...