"CEDRIC!"
Suara nyaring tersebut membuat bidikan seorang anak lak-laki meleset jauh dari sang target. Melesat menuju dahan pohon rindang yang ada disekitar sana. Membuat beberapa burung yang hinggap beterbangan menjauh dan kuda yang ia tumpangi meringkik menaikkan kaki depannya dikarenakan suara kepakan sayap burung yang ramai.
Keseimbangan anak laki-laki itu memburuk, tangannya tak sempat untuk menarik tali kekang untuk pegangan.
Berakhir jatuh terjengkang ke belakang. Mengaduh saat tubuhnya menyentuh tanah dengan sedikit keras. Kepalanya terasa berat, ketika ia membuka kedua mata, pandangannya terasa berkunang-kunang. Tak langsung bangkit berdiri, terbengong memandang langit yang terlihat mendung.
Dari kejauhan bisa ia dengar suara ayahnya memanggil dan semakin dekat seiring suara langkah kaki menghampiri tempat dimana ia terjatuh.
"Kau masih hidup?"
Yang sedari tadi diteriaki 'Cedric' menoleh, menemukan wajah panik ayahnya. "Tae-tae berlebihan sekali. Aku hanya terjatuh dari kudaku bukan terinjak." Pandangannya kembali ke atas langit sana. Entah kenapa terasa nyaman sekali berbaring seperti ini sembari melihat awan gelap yang bergerak ke arah barat.
Tak lama tubuhnya sudah melayang dan berdiri, dibantu oleh ayahnya.
"Kau tak lihat luka ini?" Tangan lentik itu memegang lengan dekat siku Cedric. Menunjukkan apa yang membuat dirinya sedari tadi panik dan khawatir. "Itu sebabnya aku melarangmu untuk berkuda sembari memanah. Aku sudah mengatakannya bukan? Lakukan kegiatan tersebut diwaktu yang berbeda. Jangan digabungkan seperti ini kau akan melukai-"
Cedric sudah tak bisa mendengar lagi apa kelanjutan omelan ayahnya itu. Yang ia perhatikan sekarang adalah bagaimana bibir tipis itu bergerak cepat mengucapkan kata perkata. Ekspresi wajah yang sebentar-sebentar berubah dan juga alis yang mengerut dalam. Membayangkan mungkin seperti ini juga jika ayahnya memarahi papá dan Noe. Tetapi khusus untuk Cedric, ia lah yang paling sering terkena omelan mematikan Taehyung.
"-sekarang juga. Coba lihat darahnya." Taehyung melihat luka dilengan atas anaknya lebih dekat. Memang luka tersebut tak cukup dalam namun ia bisa melihat bahwa darah dari sana belum berhenti mengalir.
"Darah?" Tanya Cedric sadar dari lamunannya tentang ayah beserta omelan-omelannya. "Tapi aku tak merasakan sakit sama sekali."
"Jadi kau tak sadar jika lenganmu berdarah?" Mata Taehyung hampir melotot, tak habis pikir dengan segala tingkah laku anaknya yang semakin hari semakin aneh dan ada-ada saja.
Cedric menggeleng ragu sebagai jawaban. "Sejak kapan?"
"Kenapa kau tanya aku?"
Tertawa saat pertanyaan ayahnya terasa benar. Yang terluka kan dirinya. Cedric juga sebenarnya tak begitu tahu jelas dari mana luka itu muncul. Mungkin tergores ranting kering saat dirinya mencabut anak panah dari face target yang menggantung dibeberapa dahan pohon.
"Ikut Tae-tae, setelah mengobati lukamu segera bersihkan diri."
"Yes, big papá."
"Jangan panggil aku begitu."
"Big papá?"
"¡No!"
"Big pa-"
"Cedric O'Brian."
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Fanfiction₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...