「Chapter 26」

8K 990 106
                                    

“Bersiap!”

“Bidik!”

“SHOOT!”

Begitu seterusnya Taehyung mengkomandoi teman-teman Bogum yang menggunakan panah dengan sihir mereka sendiri hingga puluhan pasukan lawan tumbang satu persatu.

Menyisakan mereka berwajah penuh keheranan. Terkejut melihat pertahanan Jeongguk dilengkapi oleh pasukan pemanah.

Memukul mundur dengan telak pasukan dari pack Redailuse. Mereka memacu kudanya untuk berbalik arah, pulang dengan kekalahan dan rasa malu serta mengakui jika kali ini Wintermoun bertambah besar dan kuat, tak seperti yang tuan Gavin katakan. Alpha baru Wintermoun memang layak menjadi seorang pemimpin ditambah Luna setangguh itu hingga rela turun ke medan peperangan. Agaknya mereka harus bersujud meminta permohonan maaf dikedua kakinya karena berani meremehkan dan menimbulkan peperangan seperti ini.

Setelah mendengar sorakan kemenangan para pasukan Wintermoun, Taehyung menuruni bukit dan berjalan menghampiri Jeongguk.

Dan sepanjang itulah mata hitam jati itu tak pernah lepas memandangnya hingga sampai dihadapan pria itu.

Darah, tanah, dan debu. Melihat Jeongguk berdiri dengan penampilan yang sangat kontras dengannya, Taehyung memberanikan diri untuk mengalungkan kedua tangannya dileher pria itu. Menenggelamkan wajahnya dibahu tegap Jeongguk.

Pheromone yang diam-diam ia rindukan bercampur dengan bau amis darah, bisa Taehyung hirup dari jarak sedekat ini.

“Kenapa kau tidak memberitahuku? Aku khawatir sekali.”

“Kau tahu kan aku ahli membayangkan sesuatu yang aneh-aneh? Aku sangat takut kau terluka atau tertusuk..”

Senyuman mengembang dibelah bibir kering Jeongguk– mendengar semua kalimat gumaman omeganya.

“Aku takut kau tak akan kembali.”

Sekali lagi menghirup dalam aroma kayu cedar. Ingatannya kembali pada tanggapannya atas perkataan Jeongguk dahulu.

“Aku tahu jika anda mempunyai omega yang sangat anda cintai.”

Tapi bolehkah.. jika-

“Aku tak bisa lagi memegang perkataan awalku. Maaf..”

“Jeongguk, aku mencintaimu.” Taehyung memejamkan matanya. Tak perduli jika pria ini menerima atau menolaknya.

Lalu rengkuhan tangan kokoh pria itu dirasa dipinggang Taehyung. Membuatnya terkesiap pelan.

Jeongguk mengecup samping kepala Taehyung dan berbisik didepan telinganya. “Katakan sekali lagi.” Meremat pinggul kelewat ramping itu. “Sebut namaku.”



“Jeongguk.”



“Ya?”



“Jeongguk..”




“Otra vez.”



“J-jeongguk..”



“Namaku?”



“Jeong-ghuk.. ahn..” satu desahan keluar dari belah bibir tergetar itu. Nafas Taehyung tersengal, kedua kakinya seakan tak kuat lagi menopang berat tubuhnya. Sepenuhnya bersandar pada dada bidang Jeongguk.

“Alpha..” semakin menenggelamkan hidungnya diperpotongan leher Jeongguk.

Wangi manis cedar dan bergamot membuat tubuhnya semakin memanas, bulir-bulir keringat nampak dikulit tubuh tan itu. Semakin eksotis serta sangat mengundang.

With You [KOOKV ABO]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang