Han Jae-bi mengamati Jung-won yang makan dengan lahap meski sesekali menjulurkan lidah karena kepedasan. Ia yakin tak memasukkan bubuk cabai terlalu banyak. Atau mungkin saja tingkat toleransinya terhadap rasa pedas lebih tinggi dari milik pria itu. Jae-bi terkekeh pelan, lalu menyodorkan sekotak susu ke hadapan Jung-won.
“Nanti saja,” ujar Jung-won seraya mengusap peluh di dahinya sendiri. “Aku masih ingin makan.”
Pria itu memang punya kebiasaan unik untuk minum hanya sebelum dan sesudah makan. Tak seperti Jae-bi yang bisa minum di tengah kunyahan makanan. Meskipun wajahnya sudah begitu merah, bibir tampak merekah, keringat bercucuran, dan deru napas memburu, Jung-won tetap tak berhenti makan atau menyerah untuk meneguk minuman.
“Masakanmu lezat sekali.”
Jae-bi meringis. Meski ia tahu pria itu berkata jujur, Jae-bi tetap merasa bersalah sudah membuat Jung-won kepedasan. “Lain kali aku akan membuat yang tidak terlalu pedas untukmu.”
Jung-won ikut meringis, tapi untuk alasan gembira.
Malam ini Jung-won tampak begitu senang. Jae-bi menebak itu karena lagu gubahannya berhasil memuncaki tangga musik di seluruh situs musik Korea. Hal ini bisa dibilang sebagai kejadian langka sehingga diberitakan oleh banyak media.
Lagu-lagu yang biasa berada di puncak tangga lagu kebanyakan adalah lagu dari grup K-Pop yang baru comeback(1). Itu adalah hasil dukungan dari kelompok penggemar yang loyal untuk mengapresiasi musik dari idola mereka. Lagu-lagu lain yang berlangganan berada di posisi teratas tangga musik adalah soundtrack drama atau lagu dari penyanyi solo, jenis-jenis musik yang disukai oleh publik, sehingga keberadaannya di tangga lagu biasanya akan lebih lama dibanding yang lain.
JIA adalah salah satu penyanyi yang baru debut beberapa bulan lalu. Suaranya yang terdengar imut dan seksi di saat bersamaan itu dianggap unik hingga menarik banyak perhatian sejak pertama kali muncul. Lalu ketika ia mengeluarkan single barunya sore tadi dengan lagu yang diproduseri oleh Jung-won, lagu tersebut langsung meroket dan kini bertengger di posisi teratas tangga lagu di semua platform musik Korea.
Sebagai penyiar yang sedikit banyak paham soal industri musik Korea, Jae-bi mengerti alasan mengapa lagu tersebut bisa begitu sukses hanya dalam hitungan jam. Pertama, itu karena JIA sudah memiliki daya tarik tersendiri yang disukai publik. Kedua, semua elemen musik dalam lagu itu unik sekaligus mudah diingat. Ketika pertama kali mendengar, Jae-bi langsung bisa merasakan suasana dan pesan yang disampaikan lagu itu serta merta. Ketiga, lagu tersebut disukai dan didengarkan oleh general public.
Itu artinya adalah lagu tersebut dinikmati oleh masyarakat umum yang tidak mengotak-ngotakkan diri ke dalam fans club grup musik tertentu. Kekuatan khalayak umum inilah pemicu utama lagu tersebut berada di posisinya sekarang.
“Aku selesai.”
Seruan Jung-won berhasil menarik Jae-bi dari lamunan. Ia melihat piring-piring di meja sudah kosong, termasuk piringnya sendiri karena ia memang sudah selesai sedari tadi.
“Aku senang kau menyukainya.”
Jung-won yang sedang menenggak susu kotak bergumam tak jelas. Napasnya masih terengah dan Jae-bi bisa melihat sudut mata pria itu berair. Jae-bi menahan tawa sambil mengambil tisu dan menyeka sudut mata Jung-won. Pria itu menatapnya sejenak sebelum mengembangkan senyum.
“Salah satu makanan favoritku.”
“Syukurlah.”
Sementara Jung-won masih berjuang meredakan lidah yang kepedasan, Jae-bi membereskan piring-piring kotor dan membawanya ke bak cuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH [Tamat]
RomanceHan Jae-bi bersumpah bahwa hari ini adalah hari tersial dalam hidupnya. Bagaimana tidak? Hari ini ia sudah jatuh dua kali, menimbulkan satu luka di tungkai kanan, satu memar di dahi, satu peringatan keras karena terlambat, dan setumpuk omelan karena...