Ulah Teresa

1.2K 134 4
                                    

"Aku sama sekali nggak berniat membunuh kamu, Alisha.."

"Kalau kamu dendam pada keluargaku atas pencurian itu, aku akan berusaha mengembalikannya, Joel. Aku dan Alena tidak tau apapun soal berlian itu! Kamu bisa bertanya sendiri pada Papiku!" Suara Alisha gemetar sambil menangis.

Joel menghela nafas. "Sayang... Mark dan Joshua sama sekali tidak ingin mencelakai Alena. Kamu salah paham."

"Bohong!!! Kamu datang di hidupku lagi, bertepatan dengan Joshua lalu Mark. Kamu pikir aku bodoh?! Alena mungkin tidak tau apapun. Dia lugu. Tapi aku tau banyak tentang Mafia walaupun aku tidak terlibat bersama Yazuka, Joel!!"

"Sayang.... Tadinya Ayahku memang menyuruhku untuk menyerangmu. Semua Mafia tau informasi Alisha dan Alena Yazuka sedang berada di Washington. Tapi mana tega aku membunuhmu hei, aku sangat mencintaimu. Dan soal Alena..."

Alisha menatapnya tajam. Menunggu penjelasan kekasihnya itu.

"Alena bukan sasaran Capone, Sayang... Dia sasaran Mafia yang berbeda."

"Siapa? Siapa yang ingin membunuh Alena? Jawab Joel!"

Joel terdiam sebentar, menimbang-nimbang.

"Mogilevich. Tidak perlu kamu baca fakta mereka. Mereka terkenal di penjuru dunia karena disegani. Ayahmu membunuh Semion, pemimpin Mogilevich. Lalu kepemimpinan mereka dilanjutkan oleh Saga, anak pertama Semion. Mereka yang ingin membunuh Alena. Mogilevich sempat padam setelah kepemimpinan Semion berakhir. Tapi lambat laun mereka bersinar kembali karena Gavino, anak kedua Semion, benar-benar hebat."

Alisha berkerut. "Gavino?"

"Ya. Kekasih Alena. Saga menyuruh Gavino membunuh adikmu."

"Apa? Jadi... Jadi Alena menjalin hubungan dengan orang yang ingin membunuhnya? Dia.. Dia semakin dekat dengan malaikat kematiannya, Joel. Astaga Alena..."

Alisha menangis kencang, membuat Joel tidak tega melihatnya.

Ia memeluk gadis itu, membelai rambutnya perlahan. Memberi kenyamanan.

"Aku tidak mau tau, Joel. Kamu harus selamatkan Alena! Kamu dan adik-adikmu. Kamu dan kelompokmu! Kamu harus selamatkan Alena dari Gavino! Kalau kamu memang mencintaiku, dan kamu tidak berniat membunuhku, kamu harus buktikan itu, dengan cara selamatkan juga Alena!"

Joel menghela nafas. "I..iya Sayang, iya..."

"Berjanjilah!"

"Aku berjanji Sayaang...."





"Begitulah ceritanya." Joel menutup kisahnya barusan.

"Hahhhh jadi kita harus mengubah misi?" Catrine yang pertama berkomentar.

"Aku juga tidak tega jika harus melihat Alena terbunuh." Ucap Mark

"Apa Joshua tega?" Tanya Joel

Joshua menggeleng. "Dia teman baikku."

"Bingo. Menurutmu bagaimana Nial?"

Nial menghela nafas. "Kalau Ayah loe tau loe malah ngelindungi sasaran kita, loe yang dibunuh."

Ia menghela nafas. "Tapi Al Capone memang lebih banyak tidak ikut campur soal kita. Karena kepemimpinan Capone, Joel yang pegang. Well, loe Tuan sekarang. Lakuin sesuai yang loe mau. Asal satu, Tuan Al tidak tau tentang ini."

"Aku, Mark, dan Joshua, sebagai putra Ayah Al, setuju untuk melindungi dua gadis itu. Jadi aku minta pada kalian semua untuk menutupi ini dari Ayah. Paham?!"

DARK ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang