Kebenaran

1.5K 132 17
                                    

Alisha menghela nafas panjang ketika melihat mobil Gavino sepagi ini sudah terparkir di depan rumah.

"Alena... Kakak minta tolong, kamu jauh-jauh dari Gavino. Kali ini saja."

Alena berjalan menuju pintu rumah.

"Kakak kenapa sih Kak, dari semalem bahas itu mulu? Kenapa sih Kakak nggak suka liat aku bahagia?"

"Alena... Ada banyak laki-laki lain di luar sana. Posisi kamu itu berbahaya, Alena! Kakak semalam sudah bilang kan, Gavino itu.."

"Mafia? Mafia tuh apa sih? Gavino pemiliki Hilton Hotels Kak. Orang aku kerja sama dia kok?"

"Itu hanya topeng, Alena. Itu hanya penyamaran dia saja. Dia berencana mau membunuh kamu untuk membalas dendam!"

Alena menggeleng-geleng kepala. "Kakak sakit deh. Kakak urusin aja hubungan Kakak sama Kak Joel. Aku berangkat kuliah dulu."

"Alena! Alena.....!"

Ia keluar rumah untuk mengejar adiknya, namun sudah ada Gavino disana.

Bertepatan dengan munculnya mobil Joel.

Alena melirik pria itu turun dari mobil.

Gavino dan Alisha pun menoleh menatap Joel yang baru saja datang.

Pria itu tengah menatap Gavino dan Alena.

Ia tidak bisa berkata apapun. Sungguh.

Padahal hanya selintas ia melihat Alena, tapi langsung dibuat bungkam.

Ia langsung menemui Alisha dengan pikiran yang penuh.

"Untungnya Saga belum pernah ketemu tuh cewek. Kalau ketemu, kayanya dia bakal jatuh cinta. Seru kalau Gavino dan Saga saling berebut satu gadis itu."

Setelah Alena masuk ke dalam mobil, Gavino segera masuk ke dalam dan mengantar perempuan itu ke kampus.

"Kamu bertengkar lagi dengan Kakakmu?" Tanya Gavino hati-hati.

Alena menghela nafas panjang. "Nggak jelas dia."

Gavino tersenyum. "Sabar Sayang.... Senyum dong, jangan cemberut gitu.."

Alena menatapnya, tersenyum manis.

"Morning Kiss-ku mana?"

Alena mendekat ke arah Gavino, dan mencium bibirnya.

Pria itu tersenyum manis, melanjutkan perjalanan mereka.

Hingga tiba di Trinity University.

"Sayang, aku nggak tau jam berapa aku selesai rapat, apakah tepat sebelum kamu pulang. Tapi, kalau kamu naik taksi, gapapa nggak?"

Alena tersenyum, membelai pipi pria itu. "Gapapa Sayang.... Aku bisa ngerti kok."

"Uuuuu Tayang. Terimakasih ya..."

Alena mengangguk. "Aku masuk ya? Kamu semangat! Semoga harimu menyenangkan, Gavino."

"Semoga harimu menyenangkan, Alena.."

Mereka berciuman bibir, sebelum Gavino membukakan pintu untuk Alena.

Setelah memastikan perempuan itu memasuki kampusnya dengan selamat, Gavino segera menuju ke markas Mogilevich untuk menjalankan misi mereka hari ini.

***


Di pertengahan kelas, Claudia mendadak memanggil Alena setelah berbincang dengan Joshua.

"Alena?!"

"Hm?" Perempuan itu menoleh.

Claudia menghela nafas ketika melihat kiss mark di leher sahabatnya itu.

DARK ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang