Sudah cukup 4 hari menikmati kota Roma yang indah ini.
Gavino membuat janji dengan supir Porsche-nya di Bandara Internasional Fuimicino.
Setelah urusan mobil selesai, Gavino mendorong 3 beban.
Alena duduk di koper besarnya, ikut didorong oleh Gavino yang juga mendorong kopernya sendiri.
"Duduk disini dulu, Sayang. Aku urus tiket dulu ya?"
Alena tersenyum, sambil menerima es krim dari suaminya itu.
Gavino mengurus tiket pesawat menuju ke Washington.
Masih pukul 7 pagi. Bandara tidak terlalu ramai.
Apalagi, hari ini bukan hari libur.
Gavino saja yang mengambil cuti 2 Minggu khusus untuk berbulan madu dan menemani istrinya di rumah.
45 menit berselang.
Alena memajukan bibirnya. Selalu lama mengurus tiket pesawat.
Hampir satu jam menunggu, Gavino kembali dengan wajah kesal.
"Ah. Menyebalkan. Semoga saja umurnya panjang." Ia mengambil duduk di samping istrinya.
"Bagaimana Sayang?"
"Penerbangan kita pukul 9, Sayang. Ayo, ke pemeriksaan."
Alena kembali menaiki koper besarnya, seperti anak kecil.
Lalu sambil tertawa Gavino menarik kopernya.
"Yaaaaaaaah!" Seru Alena lucu, membuat suaminya semakin gemas.
Setelah meletakkan dua kopernya di bagasi pesawat, Gavino menyusul Alena yang sudah duduk manis di ruang VIP mereka.
Pramugari datang membawa kereta makanan.
Menyajikan makan siang mereka, lalu keluar dari ruangan.
Alena dan Gavino duduk berhadapan di samping jendela pesawat, menikmati makan siang mereka sembari menatap awan putih.
Gavino menatap tangan Alena.
Istrinya itu memakai cincin kawin mereka di jari manis kanan, dan cincin berlian yang baru ia beri di jari tengah kirinya.
Ia tersenyum, menyapukan pandangannya di tubuh Alena, lalu menatap wajah cantik itu yang tengah sakit karena ulahnya.
Gavino mengikuti Alena memperhatikan langit.
"Selamat pagi, untuk semua penumpang. Kami telah meninggalkan Roma. Tujuan kami, Washington DC, U.S.A. Perkiraan 10 jam ke depan."
Suara pramugari memenuhi pesawat.
Alena dan Gavino saling tatap.
"Setelah makan, kita istirahat dulu Sayang..." Gavino membelai lembut pipi istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ANGEL
Romance[TAMAT] Gavino menyanggupi tugas yang diberikan Mafioso kepadanya. Namun tepat pertama kali ia melihat sasarannya, jantungnya berdesir. Dan sejak tatapan pertama, ia tidak bisa menghilangkan gadis itu dari pikirannya, walaupun fakta orang tua gadis...