Pernikahan

1.5K 129 17
                                    

📤Alena : Aku sudah berada di Washington.

Alena kembali menarik kopernya setelah mengirim pesan pada Gavino.

Ia segera memesan taksi dan menuju ke rumah lamanya.

Di perjalanan, Gavino membalas pesannya.

📥Gavino : Kau ingin bertemu kapan?

📤Alena : Sekarang juga.

📥Gavino : Kau tidak lelah?

📤Alena : Tidak. Aku menuju ke rumahku.

📥Gavino : Baiklah. Aku akan menemuimu.

Alena tersenyum tipis, menyimpan ponselnya kembali.



Sesampainya di rumah, ia langsung mandi dan membereskan barang-barangnya.

Tak lama, bel rumahnya berbunyi.

Jantung Alena berdegup kencang.

Ia sedikit berlari ke arah pintu, lalu perlahan membukanya.

Dengan jelas, Alena melihat sesosok pria tinggi kekar dengan senyum yang selalu tersungging untuknya.

Dengan jelas, Alena melihat sesosok pria tinggi kekar dengan senyum yang selalu tersungging untuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangis Alena pecah.

Ia menghambur memeluk Gavino dengan sangat erat, hingga membuat tubuh Gavino terdorong sedikit ke belakang.

Pria itu tertawa kecil membelai rambut Alena, membiarkan perempuan itu menangis keras di pelukannya.

"Kau jahat! Kenapa kau meninggalkanku!" Omel Alena, yang membuat Gavino tersenyum.

"Astaga... Dia benar-benar lucu. Bukankah dia yang meninggalkanku?"

"Aku minta maaf, Gavino. Aku benar-benar meminta maaf. Tolong maafkan aku... Maafkan aku... Jangan pergi lagi, jangan tinggalkan aku. Maafkan aku..."

Gavino tersenyum mencium puncak kepala Alena.

"Alena... Ayo, duduk dulu di sofa."

"Tidak mau!"

"Hm? Kau mau terus memelukku?"

Alena mengangguk cepat.

"Tidak mau melepasnya?"

Perempuan itu menggeleng seperti anak kecil.

Gavino tertawa gemas, kembali mengusap kepala Alena.

"Hei... Alena... Biarkan aku duduk, baru kau boleh memelukku sepuasnya."

Alena melepaskan pelukannya, lalu menarik tangan Gavino masuk dan mendorong pria itu hingga terjatuh di sofa.

Perempuan itu langsung memeluknya erat. Sangat erat.

Gavino tertawa gemas melihat tingkah Alena.

"Gavino..."

"Yaa?"

DARK ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang