Gavino berdiri di balkon kamar hotel.
Ia baru saja selesai menghabiskan dua gelas besar kopi hitam dengan dosis kafein yang tinggi.
Dua gelas milik Alena juga habis.
Malam ini, tidak akan ia sia-siakan. Tidak akan berantakan dengan kata 'mengantuk'
Suara pintu kamar mandi berderit terbuka.
Alena dengan lingerie merah keluar, dan langsung disambut oleh beberapa lilin di sekitar kamar.
Lampu utama sengaja dimatikan, menyisakan lampu tidur di samping ranjang.
Alena gugup, benar-benar gugup.
Ini memang bukan malam pertama, tapi rasanya sungguh malam pertama.
Hampir 6 bulan mereka tidak bersentuhan. Miss V-nya benar-benar kembali rapat.
Ia melihat Gavino berdiri menatap bukit dan lautan.
"Gavino... Ak..aku siap." Ucap Alena lembut.
Suaminya itu menoleh, lalu tersenyum manis.
Demi melihat pakaian yang digunakan istrinya, Gavino benar-benar kesusahan menelan ludah.
Ia membasahi bibirnya, memainkan lidahnya disana.
Melihat Gavino seperti itu, sungguh membangkitkan gairah Alena.
"Dia seksi sekali. Astaga... Ada apa denganku kali ini."
Tubuhnya gemetar, jantungnya berderu cepat. Nafasnya tersengal.
Ada yang tidak beres dari tubuhnya ketika melihat Gavino malam ini.
Sangat tampan. Benar-benar tampan.
Rahangnya yang tegas terlihat jelas di temaramnya kamar.
Alena tidak sanggup. Dadanya tidak bisa dikondisikan.
Gavino berjalan mendekat ke arah Alena yang berdiri mematung.
Tatapannya seperti akan menerkam kapan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ANGEL
Romance[TAMAT] Gavino menyanggupi tugas yang diberikan Mafioso kepadanya. Namun tepat pertama kali ia melihat sasarannya, jantungnya berdesir. Dan sejak tatapan pertama, ia tidak bisa menghilangkan gadis itu dari pikirannya, walaupun fakta orang tua gadis...