Daddy🔞

5.6K 190 14
                                    

"Kenapa berdarah begini. Darah apa ini?" Tanya Gavino. "Dan kenapa telingamu Sayang? Kemana antingmu? Kenapa riasan wajahmu hilang?"

Gavino telah menuntun Alena duduk di sofa ruang kerjanya.

Alexi sudah keluar dari ruangan itu, membiarkan Alena bersama Gavino.

"Ini... Ini darah dari telingaku. Antingku hilang satu."

Gavino menarik nafas panjang. "Jadi antingmu ditarik paksa dan membuat telingamu robek hingga berdarah begini?"

Alena menunduk. "Jangan marah, Gavino... Aku takut.."

Pria itu membelai pipinya. "Aku tidak marah Sayang... Aku hanya khawatir. Sangat sangat khawatir."

"Apa yang terjadi Sayang... Katakan." Bisiknya.

"Mmm ceritanya panjang, Gavino.."

"Tidak perlu kamu ceritakan. Katakan siapa. Siapa yang melakukan ini?"

Alena menatap Gavino dalam. "Teresa."

Wajah Gavino berubah seketika.

Ia pikir, Alena baru saja diculik dan dilukai oleh anggota Mafia lain.

Tapi ternyata, ia dilukai oleh anggota-nya sendiri.

"Jadi dia yang mencelakaimu hingga seperti ini?!" Gavino menaikkan suaranya.

Ia beranjak berdiri. "Apa-apaan dia! Akan kuberi dia pelajaran!"

Baru satu langkah Gavino berjalan, Alena langsung menarik tangannya.

"Aku mohon jangan Gavino.."

"Kenapa hah?! Dia sudah membahayakanmu!!!"

"Aku butuh kamu disini, Gavino... Aku takut. Aku tidak mau sendiri. Aku membutuhkanmu. Aku takut..."

Semua amarah Gavino luntur dalam satu detik ketika melihat air mata Alena mengalir dengan deras di pipinya.

Tubuhnya bergetar. Ia tau gadis itu sangat ketakutan.

Gavino kembali duduk dan langsung menyambar tubuh Alena.

Ia memeluk gadis itu sangat erat.

"Maafkan aku, Sayang... Maafkan aku telah gagal menjagamu. Aku akan disini. Aku akan menemanimu. Oke? Jangan takut. Tidak perlu takut lagi."

Alena mengangguk.

"Kenapa bajumu sedikit basah begini hm? Kamu kedinginan?"

"Iya, Sayang..."

"Ah, AC ruanganku juga menyala. Hmmmm bagaimana kalau kita ke ruang istirahatku saja? Ayo."

Tanpa menunggu persetujuan Alena, ia langsung mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya ala bridal style.

"Aaaaa! Gavin! Mau kemana?!" Sungguh Alena terkejut dengan perlakuan kekasihnya itu.

"Ke ruang istirahatku. Disana hangat dan nyaman. Ayo."

Tanpa banyak bicara, Alena hanya menurut saja dibawa oleh Gavino.


***


Gavino membuka pintu dan aroma hangat langsung menyambutnya.

Gavino membuka pintu dan aroma hangat langsung menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARK ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang