Menginjak usia 6 bulan, Gavino menepati janjinya untuk cek kandungan Alena di Dr.Julie.
Bayi itu sehat. Sangat lucu. Dan mereka selalu menangis terharu melihatnya.
"Aku tidak sabar ingin melihatnya di dunia." Ucap Gavino di perjalanan pulang mereka.
Sekarang, ia mulai mengambil libur di akhir weekend.
Ia tidak bisa memangkas jam kerjanya, tapi ia bisa mengambil libur hari Sabtu dan Minggu untuk menemani Alena di rumah.
Mau tidak mau, Katie dan Gino harus membantu menyesuaikan jadwal bertemu klien, tugas, rapat, dll.
Alena tersenyum. "Sebentar lagi dia akan hadir."
"Kau mengidam apa Sayang?"
"Tidak ada. Kita pulang saja. Aku ingin membuat kue."
"Waahhhhh pasti enak. Aku jadi tidak sabar."
Alena tersenyum, memeluk lengan suaminya dengan manja.
Sampai di rumah, Gavino membuatkan susu khusus ibu hamil untuk Alena, sedangkan istrinya itu dengan nyaman duduk di sofa ruang keluarga, menonton televisi.
"Ini. Diminum." Gavino meletakkan segelas susu di meja. "Rasa stroberi, kesukaanmu."
Alena cemberut. "Susu lagi?! Kau tau, itu amis."
"Yang nikmat memang hanya milikku. Makanya cepat-cepat keluar anak kita, kau akan bisa menikmati milikku lagi. Sekarang, minum itu dulu."
Alena mengambil segelas susu itu. "Siapa pula yang bilang milikmu nikmat." Gerutunya.
Mendengar itu, Gavino ternganga. "Dih? Enak saja. Awas saja nanti minta. Nanti ada lagi yang bilang, Sayaaaaang puaskan aku."
Alena menimpuk suaminya itu dengan bantal. "Itu kau yang suruh!"
"Tapi kau mau kan, Sugar Mama?"
"Karena aku takut dihukum olehmu, Sugar Daddy.."
Gavino tertawa gemas.
Ia hanya menemani Alena 2 hari penuh, tidak membiarkan istrinya itu jauh dari pandangan dan jangkauannya.
Menginjak usia 7 bulan, Alena mulai kesusahan berdiri, pinggangnya pegal, pinggulnya sakit.
Ia masih membantu di toko kuenya, membuat inovasi baru, menerima pesanan.
Ia sama sekali tidak mendengarkan nasehat Gavino untuk tidak mengerjakan banyak hal.
Ia bosan di rumah, ingin berbincang dengan para pekerjanya yang sudah seperti teman sendiri, dan membereskan rumah.
Alena sudah berbelanja peralatan bayi bersama Gavino.
Mereka membeli tempat tidur, kereta dorong, peralatan makan, mandi, banyak baju bayi, dan lain sebagainya.
Semuanya sudah dipersiapkan dengan matang. Tinggal menunggu proses persalinan.
Pagi ini, Gavino tengah memeluknya manja di balkon kamar mereka.
"Kenapa Bandaramu belum jadi juga?" Tanya Alena.
"Yaaaa, repot. Klien dari Perancis itu egois ingin proyeknya dengan cepat diselesaikan. Disamping itu, aku masih mengerjakan Bandara. Memusingkan."
"Hmmm pasti akan selesai Sayang."
"Tuan Presiden memberi waktu 8 bulan untuk pembangunan itu. Jadi, agak santai sedikit. Saat ini hanya fokus pembangunan bersama Si Perancis menyebalkan itu, dan perumahan di sebelah barat kota."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ANGEL
Romance[TAMAT] Gavino menyanggupi tugas yang diberikan Mafioso kepadanya. Namun tepat pertama kali ia melihat sasarannya, jantungnya berdesir. Dan sejak tatapan pertama, ia tidak bisa menghilangkan gadis itu dari pikirannya, walaupun fakta orang tua gadis...