Malam hari, dua Mogilevich bersaudara masih belum bersantai dengan tenang.
Tadi siang, mereka hampir saja tertangkap.
Ada sedikit kesalahan yang dilakukan oleh mereka yang membuat mereka hampir saja tertangkap.
Meski begitu, Mogilevich berhasil membawa uang sebanyak $1M atau sekitar 15 triliun rupiah.
Semuanya telah beristirahat, karena misi mereka hari ini cukup menguras tenaga dan nyali.
Namun Gavino masih terjaga.
Ia tengah melakukan evaluasi bersama Saga di ruang tengah. Hanya berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue pikir tadi itu.. ah yaudah lah Dek." Ucap Saga mengalah.
"Karena siang? Tetep bisa lewat sini, Kak."
"Iye bener deh loe."
Gavino menyeringai, tersenyum menatap Kakaknya.
"Udah tidur sono. Gue lanjut."
Saga beranjak menuju ke meja kerjanya, berkutat dengan laptop.
Gavino membereskan tab dan kertas-kertas di atas meja.
Tiba-tiba, Jovan datang sambil membawa cemilan.
Ia melihat Saga tersenyum kecil membaca email.
"Seneng gue liat loe bahagia, Kak. Lebih manis." Ucapnya sambil duduk di samping Gavino.
"Ada maunya nih." Ucap Gavino
"Pinter loe."
"Mau apa Jovan?" Seru Saga tanpa menoleh.
"Uang lah! Masa cewek. Kan udah punya."
Gavino memukul lengannya. "Ngeledek Kak Saga loe."
"Nih, uang. Sini."
Jovan langsung beranjak menemui Kakak Tertuanya.
"Cuma segini Kak... Pelit amat." Protes Jovan ketika menerima uangnya.
"Bersyukur. Anak kecil nggak boleh bawa uang banyak loe."
"Waahhhh gue punya Black Card loh."
"Gue punya 3, biasa saja."
"Sombong loe."
Gavino tertawa kecil melihat tingkah Jovan.
Mafia. Memiliki kekasih. Tapi masih saja seperti anak kecil.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Telfon dari Alena.
Ia langsung mengangkatnya. "Halo Sayang?"
"Kamu sudah pulang?"
"Ya... Ada apa hm? Kamu rindu?"
"Bisa kita bertemu?"
"Tentu saja, Sayang. Aku berangkat sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK ANGEL
Romance[TAMAT] Gavino menyanggupi tugas yang diberikan Mafioso kepadanya. Namun tepat pertama kali ia melihat sasarannya, jantungnya berdesir. Dan sejak tatapan pertama, ia tidak bisa menghilangkan gadis itu dari pikirannya, walaupun fakta orang tua gadis...
