DARK ANGEL

Sugar Butter

"Usia kandungannya baru sekitar 1 Minggu lebih." Ucap Dr.Julie

Mendengar itu, Gavino yakin, malam dengan 20 ronde selama 12 jam itu benar-benar membuahkan hasil.

"Saya sarankan check up kandungan sebulan sekali."

Gavino mengangguk. "Selama hamil, boleh kah berhubungan badan?"

Mendengar itu, Alena memukul lengan Gavino.

Dr.Julie tertawa gemas melihat pasangan menggemaskan itu.

"Masih boleh. Tapi semakin besar perut Bu Alena, saya sarankan untuk kurangi hubungan badan. Usia 9 bulan, sudah tidak boleh berhubungan badan dulu, sampai Bu Alena melahirkan."

"Ahh, baiklah. Dia menjalani bisnis kue, Dok."

"Tidak apa-apa, asal jangan terlalu lelah. Memiliki pekerja kan?"

Alena dan Gavino mengangguk.

"Baiklah, terimakasih Dok."

"Jika ada keluhan apapun, boleh telfon saya 24 jam."

"Baik, terimakasih. Kami pamit."

Dr.Julie tersenyum mengangguk.

Sepulang dari Jewish Hospital, Alena dan Gavino mampir ke bake shop milik mereka.

"Aku sudah memberikannya nama." Ucap Gavino, membuat Alena menoleh.

"Apa? Kau tidak membicarakannya dulu padaku!"

"Lama ah."

"Jangan bilang namanya Sugar Mama's Cake?!"

Gavino tertawa. "Bukan... Tenang saja. Nanti kau tau."

Tak lama kemudian, Gavino berhenti di depan sebuah cafe kecil dengan tulisan 'Sugar Butter' di depannya.

"Sugar Butter?" Tanya Alena ketika turun dari mobil.

"Ya. Smooth like butter."

"Darimana sugar-nya? Kenapa kau suka sekali memakai kata Sugar Sayang?"

Gavino menggandeng tangan Alena masuk ke dalam. "Membuat kue kan pasti memakai gula, Sayang... Biar manis sepertimu."

Alena menghela nafas, menurut saja.

Semua pekerja membungkuk sopan ke arah mereka berdua.

Toko kue itu sangat cantik dengan tema pastel.