[1] Secret Marriage: Reborn as A Beautiful Model Student

157. Tianxin, Maaf, Aku Datang Terlambat!

Li Qingcang dan Xie Xuning bergegas masuk ke kabin dilalap api. Mereka kemudian mencari orang-orang di kamar di lantai atas dan bawah.

"Apakah ada orang di lantai atas?"

"Tidak ada."

“Di bawah juga.”

"Keluar dulu."

Begitu Li Qingcang dan Xie Xuning keluar, anggota tim Xie Xinghe sudah datang dengan alat pemadam api.

Alat pemadam api memuntahkan busa putih, dan pistol air bertekanan tinggi digunakan dengan selang.

Orang-orang X mungkin tidak pernah tahu tentara seperti apa yang dimiliki kekaisaran.

Orang-orang X, mungkin, tidak mengantisipasi bahwa dalam menghadapi cinta sejati, semua skema dan trik tidak berguna.

Xie Xinghe menepuk bahu Li Qingcang. "Xiao Cang, Tianxin mungkin tidak ada di sini."

Setelah api padam, kabin hangus hangus, dan pemandangan itu membuat hati mereka dipenuhi rasa gentar.

Jika Ye Tianxin benar-benar ada di sini, maka itu berarti dia tidak bisa diselamatkan!

“Tidak, dia ada di sini,” Li Qingcang bersikeras.

Li Qingcang tidak mengerti mengapa dia begitu yakin, tetapi dia hanya merasa bahwa dia ada di sini.

Dia pasti terjebak di suatu tempat di dekat sini.

Dia mendengar jantungnya berdetak tidak karuan.

Jantungnya, hanya ketika dia dekat, akan berdegup kencang.

“Bahkan jika aku harus menggali 6 kaki di bawah tanah, aku akan melakukannya.”

Li Qingcang mengambil sekop dan secara acak mengetuk semua yang ada di kabin. Ini adalah salah satu sifat baiknya. Dia akan melakukan semua yang dia bisa—tidak pernah menjadi orang yang mudah menyerah.

Dia sangat percaya bahwa Tianxin-nya ada di sini.

Hatinya mengatakan kepadanya bahwa Tianxin-nya sedang menunggunya di sini.

Xie Xuning mengikuti jejak Li Qingcang. Tak lama setelah itu, semua orang mengetuk dinding.

Semua orang dengan hati-hati membalik setiap sudut kabin ini.

Orang-orang semua mencari petunjuk, tanpa meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat.

Boom!

Membuat suara nyaring, sekop di tangan Li Qingcang sepertinya mengenai sesuatu di atasnya.

Jantung Li Qingcang berdetak lebih cepat.

Dia mengetuk lebih keras lagi.

Benar saja, suara di sini berbeda dari tempat lain.

Itu agak membosankan.

Suara Li Qingcang bergetar.

"Paman, di sini."

Tangan Li Qingcang dan Xie Xuning teracung bersamaan, dan mereka membuka lemari tiga dimensi yang terbakar.

Setelah kabinet dipindahkan, ada pegangan logam di sisi lain dinding.

Li Qingcang menarik pegangannya. Di bawah papan kayu pegangan ada lorong sempit.

Anak tangganya terbuat dari semen, dan lebarnya hanya sekitar 50 sentimeter.

"Aku akan turun dulu."

Li Qingcang tidak peduli tentang hal lain. Dia mengambil senter di tangan Xie Xinghe dan bergegas ke tangga.

Dia berjalan sekitar 50 meter, dan sebuah pintu muncul di depannya.