[1] Secret Marriage: Reborn as A Beautiful Model Student

011. Malam Pertama di Ibukota

"Nek, sebenarnya, seseorang yang terlihat seperti orang jahat belum tentu orang jahat, dan seseorang yang terlihat seperti orang yang baik belum tentu orang yang baik."

Alasan mengapa Ye Tianxin membuat pernyataan itu adalah karena dia telah diingatkan akan gempa dahsyat yang akan terjadi dua tahun dari sekarang; gempa bumi yang mengguncang bumi dan menghancurkan pegunungan, mengejutkan seluruh bangsa.

Warga negara di seluruh bangsa telah berdiri sebagai satu, orang-orang dan para pemimpin bersatu dengan satu tujuan. Mereka mengubah rasa sakit dan keputusasaan menjadi energi yang dibutuhkan untuk membangun kembali dan menciptakan rumah baru.

Setiap hari, pada setiap waktu makan, gerbong makanan akan secara otomatis mengirimkan makanan untuk Ye Tianxin dan neneknya.

Ye Tianxin mengetahui, setelah bertanya kepada kondektur kereta, bahwa Yan Ge telah membayar semua makanan mereka.

Ye Tianxin membuat catatan pada dirinya sendiri bahwa, jika diberi kesempatan di masa depan, dia akan membayar Yan Ge kembali untuk uang yang dia habiskan untuk makan mereka.

Semua berkat Yan Ge, perjalanan dua hari dua malam mereka tidak terlalu tertahankan.

Juga, neneknya bernasib jauh lebih baik daripada yang diantisipasi Ye Tianxin.

Pukul lima sore tanggal 16 Maret, kereta akhirnya berhenti di stasiun kereta ibu kota.

Ye Tianxin menarik kopernya dengan satu tangan dan memegang tangan neneknya dengan tangan lainnya. Karena ada kerumunan orang yang sangat besar yang bergegas keluar dari stasiun, Ye Tianxin memutuskan bahwa dia lebih suka memperlambat daripada mengambil risiko neneknya terluka oleh semua dorongan dan dorongan itu.

Ketika mereka akhirnya berhasil melewati pintu keluar, mereka melihat ada banyak orang di mana-mana.

Senja terbenam, dan langit secara bertahap menjadi gelap.

Lampu jalan dan lampu neon menyala dan bersinar terang, menyelimuti kota dalam cahayanya seperti jubah glamor.

“Nek, mari kita periksa dulu ke hotel di sekitar Akademi Film.”

Ye Tianxin mencari petugas yang bertugas di dekat stasiun kereta dan menanyakan arah ke stasiun bus, di mana mereka naik ke bus.

"Nek, ambil kursi ini."

Karena hanya ada satu kursi kosong di bus, Ye Tianxin meminta neneknya untuk mengambilnya sementara dia berdiri di samping, mempelajari rute bus yang ada di depannya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam, mereka akhirnya sampai di halte Akademi Film Ibukota!

Ye Tianxin dan neneknya turun dari bus. Sekarang benar-benar gelap.

“Nek, ayo kita makan dulu, lalu cari tempat tinggal, oke?”

"Kedengarannya bagus."

Kebetulan, tidak jauh dari tempat mereka berada, ada toko mie yang menjual Zhajiangmian. Ye Tianxin dan neneknya masuk ke toko dan memesan dua mangkuk Zhajiangmian.

“Bi, aku ingin tahu apakah ada tempat akomodasi, seperti hotel, di sekitar sini?”

Pemilik wanita itu duduk di meja samping dan mengupas bawang putih sambil menonton TV.

“Nona muda, kamu datang di saat yang buruk. Sejak orang-orang di Akademi Film memulai wawancara mereka, semua hotel dan penginapan di sekitar telah lama dipesan!”

"Angka itu," pikir Ye Tianxin pada dirinya sendiri.

Jadi, apa yang harus dia lakukan sekarang?