[1] Secret Marriage: Reborn as A Beautiful Model Student

188. Wasiat Lu Jijun

"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?"

Gu Yancheng bergerak sehingga Lu Qingxin berdiri di belakangnya. Dengan kemarahan murka di wajahnya, dia memelototi Li Qingcang dan Ye Tianxin dengan matanya yang tidak ramah.

Ye Tianxin mengenakan gaun putri organza putih sementara Li Qingcang mengenakan setelan kasual. Mereka berdua tampak seperti pasangan yang serasi saat mereka berdiri berdampingan.

"Kami di sini untuk membakar dupa untuk Tuan Lu."

Ye Tianxin melihat foto Lu Jijun. Itu adalah gambar yang diambil ketika dia berpose untuk sebuah majalah.

Dalam foto itu, Lu Jijun penuh semangat dan vitalitas.

"Ye Tianxin, kamu tidak perlu berpura-pura simpati."

Lu Qingxin tidak menyukai Ye Tianxin. Dia bahkan tidak perlu menyembunyikan ketidaksukaannya. Di masa lalu, dia bisa berharap untuk hubungan yang indah dengan Li Qingcang, tapi sekarang ...

Sekarang, dia hanya bisa menjaga Gu Yancheng sebagai opsi kedua.

Berdiri di sebelah Ye Tianxin, Li Qingcang hanyalah pengingat yang menyakitkan.

Suatu hari, ini semua akan menjadi sebutir pasir yang bersarang di hatinya, dan pada akhirnya, itu akan menjadi trauma hidupnya.

"Ye Tianxin, jangan pikir aku tidak tahu bahwa ayahku bersamamu sebelum kecelakaan itu!"

Ye Tianxin terkejut. Dia bertukar pandang dengan Li Qingcang. Bagaimana Lu Qingxin mengetahui hal ini?

Tampaknya seseorang pasti telah memberitahunya tentang hal itu.

“Terakhir kali aku melihat ayahmu, ada penagih utang yang mengejarnya. Lu Qingxin, jika aku jadi kamu, aku akan memeriksa rekening perusahaan sekarang sebelum penagih utang datang ke rumahmu mencarimu.”

Air mata sebening kristal jatuh dari mata merah Lu Qingxin.

Inilah yang ditakuti oleh Lu Qingxin.

Setelah kematian Lu Jijun, harga saham Lu Corporation anjlok, dan anak perusahaannya juga mengalami masalah demi masalah.

Tidak peduli seberapa bodohnya dia, dia bisa merasakan ada sesuatu yang salah!

"Ye Tianxin, silakan pergi. Kamu tidak diterima di sini.”

Lu Qingxin tidak lagi peduli dengan citra buruk apa yang dia miliki di mata Li Qingcang. Dia hanya ingin Ye Tianxin meninggalkan pandangannya.

Ketika dia melihat Ye Tianxin, yang bisa dia pikirkan hanyalah foto di dompet Lu Jijun. Dia menjadi lebih marah ketika dia membayangkan bahwa sebelum Lu Jijun meninggal, dia memikirkan Ye Tianxin dan bukan dia!

“Aku di sini bukan untuk melihatmu. Aku di sini untuk memberi hormat kepada Lu Jijun.”

Tidak peduli apa yang dilakukan Lu Jijun saat itu dan apa tujuannya, dia sudah pindah ke tempat yang lebih baik.

Selain itu, seseorang telah membunuhnya karena takut dia akan mengatakan yang sebenarnya. Karena dia sendiri yang memilih jalan berisiko itu, dia pasti sudah bersiap untuk yang terburuk.

Ye Tianxin pergi. Tapi saat dia hendak mempersembahkan dupa, Lu Qingxin meraih tiga dupa di tangan Ye Tianxin.

“Keluar, keluar! Aku tidak ingin kamu di sini.”

Begitu Lu Qingxin berbicara, seorang pria paruh baya masuk melalui pintu.

Pria itu mengenakan jas dan rambutnya disisir rapi. Dia melihat sekeliling dan matanya tertuju pada Lu Qingxin dan Ye Tianxin.