Part : 10

299K 43.1K 9.5K
                                    

- Happy Reading -

"QABILTU NIKAHAHA WA TAZWIJAHA ALAL MAHRIL MADZKUR WA RADHIITU BIHI, WALLAHU WALIYU TAUFIQ"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH"

"Alhamdulillahirobil'alamin, Al-Fatihah"

Serandom, sebawel, serewel dan semenyebalkan Shella ia tetap menitikkan air matanya ketika rentetan kalimat ijab qobul terucap lantang dari bibir laki-laki disampingnya ini. Arkan Dirgantara, yang tak lain dan tak bukan detik ini juga sudah sah menjadi suaminya.

Shella berdiri di pelaminan, bersebalahan dengan Pak Arkan dan tak melunturkan sedetikpun senyuman manis dari bibirnya.

Ini memang bukan pilihannya, ini bukan keinginannya dan ini juga bukan mimpinya. Menikah dengan dosennya sendiri, yang diidam-idamkan oleh banyak kaum hawa.

Jujur, sebelumnya Shella memang tidak menginginkan hal ini terjadi. Tapi sekarang, ia juga sama sekali tidak menyesali pernikahannya dengan Pak Arkan.

Baginya ini bukanlah pernikahan paksa, karena ia akui selama kurang-lebih satu bulan ia dan Pak Arkan sama-sama sudah belajar untuk saling membuka hati. Jadi tidak ada yang namanya pernikahan paksa dalam rumah tangga mereka.

Ini pernikahan pertama dan terakhir untuknya.

"Please Shella, lo yang biasanya sok cantik hari ini gue akui lo emang cantik banget" ujar Lita heboh saat berdiri untuk menyalaminya.

"Udah ya Ta, nggak cuma lo yang bilang gue cantik. Dah sana lo makan aja, nggak usah ngomel-ngomel disini"

"Ya ampun beb, btw congrats ya atas pernikahannya. Semoga sakinah, mawadah, warahmah. Jadi keluarga yang harmonis, setia sampe kakek-nenek dan jangan lupa bikinin 12 ponakan cantik buat gue" ucapnya membuat Shella molotot.

"Dikira gue kucing apa ngelahirin sampe 12 anak" protes Shella membuat Lita tertawa.

"Dah lahh berapapun ponakannya, tetep gue tunggu" ujarnya lalu berjalan menuruni pelaminan.

Baru Shella akan bernafas lega, Lita mundur lagi dan kembali di hadapannya.

"Apa lagi, Ta?"

Lita menunjukkan cengirannya sambil mengulurkan tangannya ke arah Pak Arkan, "belum ngucapin selamat sama Bapak, hehe" kekehnya.

Pak Arkan tersenyum tipis lalu menerima uluran tangan Lita.

"Happy Wedding ya Pak, jagain Shella, jinakin juga. Kalo nggak mau diajak bikin kecebong paksa aja, dia tuh cuma pura-pura malu, aslinya udah ngebet" cerocosnya membuat wajah Shella memerah.

"Fiks, bukan temen gue" sahut Shella.

"Enak aja, gue yang bertahun-tahun diajak susah sama lo, yakali nggak dianggap temen" balasnya dan kembali turun.

Meskipun acara ijab qobul sekaligus resepsi yang dilaksanakan di gedung hari ini terbilang sederhana, tetapi tamu yang datang tidak dapat dikatakan sedikit.

Banyak dari rekan kerja Farhan, teman sosialita Rina maupun Maya, rekan kerja Adit dan banyak teman sebaya Della.

Meskipun dari Shella sendiri, sahabatnya yang datang hanyalah Lita. Satu, tapi rusuhnya ngalahin orang sekomplek.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang