Thank you for 11 M readers❤️
- Happy Reading -
Rina langsung menutup pintunya dengan kencang, lagi-lagi ia salah karena tidak lebih dulu mengetuk pintu kamar anaknya yang sekarang jadi hobi ngambek.
Pak Arkan memejamkan matanya, menahan emosi dan rasa ingin menyentil ubun-ubun emaknya saat ini juga.
Dengan keadaan setengah telanjang, ia berjalan menghampiri Mamanya. Menatap Rina dengan tatapan dingin, antara kesal, marah dan malu yang bercampur menjadi satu.
"Mama butuh apa lagi? Semua aja yang di kamar Arkan, Mama pindahin" tanyanya sewot.
Rina menunjukkan cengirannya, "maaf ya sayang, Mama kira kamu lagi ngambek sama Shella, jadi nggak kepikiran bakalan ritual juga malem ini"
"Padahal Arkan udah bilang loh Ma, kalo mau masuk kamar Arkan tuh ketok pintu dulu"
"Iya, tadinya Mama kira--"
"Lagi ritual ataupun enggak, tetep aja ketok pintu kamar orang sebelum masuk itu nggak ada salahnya. Lagian cuma hal sepele juga, nggak harus pake tangan kok, pake kaki juga bisa"
"Iyaiya maaf, nggak lagi-lagi deh"
"Arkan juga nggak lagi-lagi ritual dirumah Mama, nggak pernah jadi" balasnya kesal.
"Yaudah jangan marah-marah, ini Mama kakinya sakit dibela-belain kesini loh"
"Yang butuh siapa?" Tanya Pak Arkan.
"Mama mau pinjem sebentar, mau mindahin foto yang kemaren Mama titipin di Laptop kamu"
"Udah malem gini, besok kan bisa, Ma. Harus banget tengah malem masuk ke kamar anaknya cuma buat mindahin foto?"
"Ya maaf, yaudah deh Mama nggak jadi minjem" Rina hendak membalikkan badannya, tetapi lebih dulu ditahan oleh Arkan.
"Maaf, makannya Mama jangan ngeselin biar Arkan nggak marah-marah" ujarnya merasa bersalah.
"Bentar, Arkan ambilin dulu" Pak Arkan memasuki kamarnya, mengambil laptop di atas meja lalu kembali menemui Mamanya.
"Ini, nanti Mama simpen dulu aja"
"Maafin Mama ya yang ganggu lagi"
"Hm" balasnya.
Setelah Mamanya pergi, Pak Arkan masih berdiri di ambang pintu, ia menjambaki rambutnya sendiri, rasanya frustasi kalo kebutuhannya tidak terpenuhi.
Pak Arkan berbalik memasuki kamarnya, tidak lupa menutup pintu dan menguncinya.
Ia memperhatikan Shella yang sedang duduk sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Kenapa, sayang?" Tanyanya.
"Nggak papa" balas Pak Arkan, ia duduk di samping istrinya, menatap Shella yang sedang menatapnya canggung.
"Kamu marah-marah sama Mama yah?"
"Kelepasan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes! Mr. Husband | TERBIT✓
RomanceJudul awal : Pak Dosen Pak Suami 🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 UNTUK 17 TAHUN KEATAS!! "Shella udah gedee Bunda, Shella udah dewasa, masa setiap mau pergi nggak pernah dikasih ijiin" "Kamu ngerasa udah dewasa...