Part : 44

252K 36.3K 23.3K
                                    

Eyyoooowwww, aku dataaaaang

- Happy Reading -

Pak Arkan berdiri dibelakang Shella, dengan telaten mengeringkan rambut istrinya yang baru saja dikeramasi.

"Sayang, liat" ujar Shella sambil menunjukkan ponselnya.

Memperlihatkan foto Bundanya yang sedang menggendong Tamara.

"Dari siapa?" Tanya Pak Arkan.

"Dari Bunda, katanya Dede Tamara anteng kalo sama Bunda"

Pak Arkan paham, istirnya itu sedang cemburu. Ia dapat melihat ekspresi wajahnya di layar kaca yang sudah cemberutnya dan badmood.

"Udah kering, sini tidur siang, tadi katanya capek" ujarnya sambil menuntun Shella menuju ranjang.

Shella duduk di kasur sambil memeluk bantal erat-erat.

"Kamu bales apa ke Bunda?"

"Nggak Shella bales, males" balasnya.

"Nggak boleh gitu sama orang tua, dosa"

"Mba Della itu dari nikah, hamil dan sampe lahiran ditemenin terus sama Bunda. Eh sekarang sampe anaknya udah lahir juga tetep Bunda terus yang ngurusin"

"Sedangkan Shella? Shella nikah langsung pindah, apa Bunda pernah kesini? Enggak. Waktu Shella hamil juga Shella yang ke rumah Bunda, Bunda cuma perhatian sama Shella waktu Shella disana. Setelah Shella balik lagi ke rumah, apa Bunda pernah nanyain kabar Shella? Kehamilan Shella? Tanya Shella lagi ngidam apa? Enggak pernah, sayang"

"Bunda emang nggak nunjukin secara gamblang kalo dia mau pilih kasih antara Shella dan Mba Della. Tapi setiap Bunda punya janji sama Shella pasti selalu gagal karena Mba Della, dan Bunda selalu lebih mentingin Mba Della ketimbang Shella"

"Katanya anak bungsu selalu lebih deket sama Ibunya, lebih disayang dan lebih diperhatiin, tapi nyatanya Shella enggak. Setelah Shella udah jadi tanggung jawab kamu, Bunda bener-bener udah nggak kaya Bunda yang Shella kenal dulu" jelas Shella panjang lebar sambil menangis.

Pak Arkan mengangkat Shella ke pangkuannya dengan posisi berhadapan, membiarkan Shella menduselkan wajahnya di bahunya.

"Nangis aja kalo kamu mau nangis, keluarin semuanya, kalo masih ada yang kamu tahan, yang bikin sakit hati, yang bikin pusing, keluarin sekarang" ujarnya sambil mengusap-usap bahu Shella yang masih naik-turun.

Shella melingkarkan tangannya di leher Pak Arkan, "Shella kangen sama Bunda yang dulu" lirihnya sesenggukan.

"Kamu kan dari dulu selalu dibilang manja sama Bunda, selalu ngandelin Bunda dan nggak bisa mandiri. Sekarang waktunya kamu buktiin ke mereka kalo kamu bisa mandiri. Kamu sekarang udah bisa apa-apa sendiri, bahkan kamu bisa Kuliah bisa ngurus suami dan ngurus rumah sendiri dalam kondisi hamil, tanpa dibantu Bunda"

"Kamu harus bisa buktiin kalo kamu lebih mandiri dari Mba Della. Dan nanti, setelah Dede bayi lahir, kamu juga harus bisa buktiin kalo kamu bisa jadi Ibu yang lebih baik dari Mba Della. Kamu nggak perlu marah-marah sama Bunda atau Mba Della, nggak perlu iri tapi kamu harus bisa buktiin kalo kamu lebih baik dari mereka"

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang