Part : 49

255K 35.2K 9.9K
                                    

Eyyooooowww, I'm back!!

Aku nulis dari pagi nggak bisa di save, ini tadi sore beli kartu baru, Alhamdulillah bisa😭

- Happy Reading -

Jarum jam masih menunjukkan pukul 02.30 dini hari, tetapi Shella tidak bisa tidur kembali setelah tadi terbangun. Entah mengapa, dini hari begini malah makin lancar untuk overthinking.

Shella yang biasanya 24/7 selalu happy kiyowok, tiba-tiba harus overthinking memikirkan operasi Mba Della besok.

Ia mengusap wajahnya gusar, sekarang isi kepalanya campur aduk, bermacam-macam pikiran negatif sudah memenuhi isi kepalanya, saling bertegur sapa, berpapasan dan berbenturan.

"Positif thinking aja Shella, Mba Della pasti bisa sembuh kok. Kita kan satu spesies, sama-sama lakik, pasti Mba Della kuat ngadepin operasi besok"

Shella melirik suaminya yang masih tertidur pulas, karena permintaannya semalam, Pak Arkan jadi tertidur dengan keadaan sirtless alias telanjang dada.

"Kamu capek yah ngadepin Shella?" Tanyanya sambil mengusap-usap rambut Pak Arkan.

"Maaf ya, sayang"

Shella kembali merebahkan tubuhnya di ranjang, ia memindahkan kepalanya menjadi berbantalan dada bidang Pak Arkan lalu menaikkan selimut untuk menutupi tubuh keduanya.

Pak Arkan yang merasakan ada pergerakan disekitarnya, perlahan sedikit membuka matanya untuk melihat kondisi Shella.

"Shell" gumamnya.

"Hm" balas Shella sambil mengeratkan pelukannya.

"Kamu kebangun? Kenapa?"

"Nggak papa, udah tidur lagi aja"

Pak Arkan yang nyawanya belum sepenuhnya terkumpul hanya mengangguk saja sembari mengusap-usap punggung Shella.

🍓🐰🍓

Pak Arkan keluar dari kamar mandi dan tidak mendapati keberadaan Shella di kamar mereka. Padahal biasanya Shella akan turun setelah ia selesai mandi, tetapi sekarang entah kemana ibu hamil itu menghilang.

Selesai memakai setelan pakaian yang sudah Shella siapkan diatas ranjang, Pak Arkan beranjak untuk turun kebawah.

Ia kembali tidak mendapati Shella di ruang tengah, membuat langkahnya langsung saja menuju ke arah Dapur.

"Sayang" panggilnya.

"Hm? Eh, kamu mau sarapan dulu?" Tanya Shella lalu kembali sibuk dengan sandwich buatannya.

"Kotak makan? Buat siapa?" Tanya Pak Arkan bingung.

"Yang satu buat Bunda, satunya lagi buat Mama, spesial buatan Shella sendiri"

Pak Arkan mengangguk-anggukkan kepalanya, "buat aku?"

"Itu di meja makan, gih kamu sarapan dulu" perintahnya.

"Kamu udah sarapan?"

Shella menggeleng, "Shella mau nyiapin ini dulu, pokoknya buat Bunda sama buat Mama harus sama, adil, nggak boleh ada yang dibeda-bedain"

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang