Part : 33

274K 39.1K 13.1K
                                    

Hallo cantik
Lisan sama jarinya dijaga ya, jangan buat ngetik kata-kata yang kurang pantes
Nggak baik loh ;(

- Happy Reading -

Arvin dan Lita saling melempar tatapan heran.

"Nanas muda?" Tanya Lita.

Shella mengangguk antusias, "iya, nanas muda"

"Sejak kapan lo doyan nanas?"

"Ya-- ya sejak ini, emang kenapa?" Shella balik bertanya.

"Ya nggak papa sih, mau lo buat lutis?"

Shella menggeleng, "dimakan gitu aja"

Lita ikut mengangguk-anggukan kepalanya, "yaudahh, beliin aja Vin" ujar Lita pada Arvin.

"Oke"

Setelah kurang lebih 20 menit diperjalanan, kini keduanya sudah sampai di rumah Lita.

"Lo udah izin sama Pak Arkan kan?" Tanya Lita.

"Udah" balas Shella berbohong.

Nyatanya semenjak ia melihat dua garis merah di testpack tadi, ia langsung mematikan ponselnya.

"Yaudah sini masuk, tapi Mami sama Papi gue lagi nggak dirumah"

"Kemana emangnya?"

"Biasalah, mereka kan cuma sibuk sama kerjaannya"

"Mami lo kan hebat, wanita karir, dia suskes juga"

Lita tersenyum tipis, "gue lebih bangga sama orang tua yang kaya Bunda Maya. Perhatian, peduli dan selalu ada buat anaknya" balasnya.

"Nggak boleh ngomong gitu, lo juga harus bangga sama Mami lo sendiri"

"Iya Shell, tapi gue jadiin Bunda lo sebagai panutan. Kalo gue dikasih kesempatan buat jadi seorang Ibu, gue bakal berusaha buat jadi Ibu yang baik kaya Bunda lo"

"Gue nggak bilang kalo gue benci sama Mami gue sendiri, gue cuma kurang suka sama Mami yang selalu ngerasa kurang. Di umur dia yang sekarang ini, udah seharusnya dia di rumah aja, biarin Papi yang kerja, tapi tetep aja dia nggak bisa lepas dari dunia bisnis"

Lita menggenggam kedua tangan Shella, "itu sebabnya gue excited banget kalo sampe hasil testpack lo tadi positif, karena gue percaya kalo lo jadi seorang Ibu, pasti lo bakal sebaik Bunda Maya" ujar Lita membuat Shella tersenyum canggung.

"Maafin gue Ta, mungkin gue bisa jadi Ibu yang baik. Tapi nggak sekarang" batin Shella.

Tok tok tok

"PAKEEETTT" teriak Arvin dari pintu depan.

"Masuk aja" sahut Lita.

Arvin memasuki ruang tengah sambil menenteng dua kantong plastik besar.

"Lo beli apa aja, kampret? Mentang-mentang gue yang bayarin, pasti lo asal comot semua snack kan?"

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang