Yes! Mr. Husband | TERBIT✓

Part : 36

Annyeong, maap ya baru Update
Aku abis silaturahmi sama obat dan sanak saudaranya😌👍🏻

- Happy Reading -

"Emang lo suka sama gue, Ta?"

"Heh? Gue suka sama lo? Ya enggak lah"

Plak

Shella menabok bahu Lita, "jujur aja" omelnya.

"Dih, gue emang nggak suka sama Arvin"

"Ntar Arvin udah jadian sama Angel, lo mewek-mewek. Awas aja kalo sampe lo meweknya ke gue" cibir Shella membuat Lita mendelik.

"Nggak ada sejarahnya seorang Lita mewek-mewek"

"Yaudah Vin, sana lo tembak aja si Angel. Ajak nikah sekalian kalo perlu" ujar Shella menyemangati Arvin.

"Jadi ngabisin duit Pak Arkan nggak?" Tanya Lita yang sudah tidak betah dengan suasana seperti ini.

"Jadilah"

***

"Lo nggak sekalian beli perlengkapan buat Dede bayi?" Tanya Lita setelah keduanya keliling Mall selama kurang lebih dua jam.

"Dede bayinya siapa?"

"Dede bayi lo lahh"

Shella memutar bola matanya jengah, "please deh Ta, janin gue belum ada satu bulan, jenis kelaminnya apaan aja gue belum tau, terus lo nanyain keperluan Dede bayi?"

"Oh iya yahh" Lita menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Lo kenapa, Ta?" Tanya Shella.

"Kenapa emangnya?"

"Kaya aneh aja gitu, lo mikirin Arvin yang mau nembak Angel yah?"

"Dih, enggak lahh. Ngapain gue mikirin Arvin, mau dia nembak Angel, Mpok Siti, Mpok Ropeah, Mpok Jubaedah juga bukan urusan gue"

"Ta, kalo lo nggak mau jujur sama gue nggak papa. Tapi seenggaknya lo jujur sama diri lo sendiri"

"Gue nggak ada rasa apa-apa sama Arvin, terus gue harus bilang ke lo kalo gue suka sama dia?" Tanya Lita membuat Shella tersenyum tipis.

"Bibir sama hati lo itu bertolak belakang"

Shella menggenggam sebelah tangan Lita, "gue kenal sama lo nggak cuma sehari atau dua hari, tapi udah hampir 7 tahun, Ta"

"Sekalipun gue suka sama Arvin, sekarang gue bisa apa, Shell? Dia udah bilang dengan jelas didepan gue, didepan lo kalo dia mau nembak cewek lain. Apa gue punya hak buat ngehalangin niat dia?"

"Nggak masalah ada hak atau enggaknya, gue cuma mau lo jujur sama diri lo sendiri. Lo orang baik, lo berhak bahagia, Ta. Nggak selamanya lo cuma mikirin kebahagiaan gue, lo juga harus mikirin kebahagiaan lo sendiri"

"Shell, cowok di dunia ini bukan cuma Arvin. Jadi nggak ada sejarahnya gue mau nangisin cowok kaya dia. Kalo dia bahagianya sama orang lain ya silahkan. Toh, jodoh katanya nggak bakal kemana kan? Gue tau, nggak semua orang itu punya pacar, tapi semua orang udah pasti punya jodoh"

Shella tersenyum manis sambil merangkul bahu Lita, "emang harus banyak-banyak bersyukur gue punya temen kaya lo"

"Gimana? Gue baik kan?" Tanya Lita mengpede.