Yes! Mr. Husband | TERBIT✓

Part : 56

Yeoboseyoooo

- Happy Reading -

"Dari Pengadilan Agama"

"Maaf, Bapak salah alamat" balas Pak Arkan hendak menutup pintu rumahnya.

"Tapi ini bener untuk Bapak Arkan"

Pak Arkan menepis kiriman surat itu, ia membalikkan badannya dan beranjak kembali ke ruang tengah.

"Nggak guna" ujarnya.

Rina yang sedari tadi bengong mengambil kiriman itu dengan perasaan campur aduk, "ini?"

"Iya Bu, saya permisi dulu"

"Terimakasih"

Rina menutup pintunya, ia menghampiri Arkan di ruang tengah, melempar kiriman suratnya tepat mengenai wajah anaknya.

"Liat akibat dari perbuatan kamu"

"Ngapain diambil? Ini nggak guna, Ma"

"Kamu yang nggak guna" balas Rina.

"Meskipun Mama nggak mau kehilangan Shella, tapi Mama bakal tetep hargai keputusan dia"

"Mama tau, ada di posisi Shella sekarang ini emang nggak enak"

"Tapi Shella lagi hamil, nggak mungkin dia minta cerai!" balas Pak Arkan yang tak sengaja membentak Mamanya.

"Apa yang nggak mungkin? Jaman sekarang, selagi dompet tebel semua bisa terjadi" tanya Rina.

Pak Arkan memejamkan matanya, ia memijat pelipisnya sendiri, "bodoh lo"

"Percuma sekolah sampe Luar Negeri, tapi otaknya dangkal, mertahanin satu istri aja nggak bisa" cibir Mamanya.

"Ma, semua manusia juga pasti pernah bikin salah--"

"Tapi enggak sebodoh kamu juga, Arkan" potong Mamanya.

Rina menjitak kepala anaknya cukup keras, "coba aja kalo dari awal kamu nggak perlu bohong sama Shella, nggak perlu ngelindungin lonte kamu itu, pasti urusannya nggak bakal runyam begini"

"Nggak ada yang salah jadi orang baik, tapi disini kamu salah karena jadi orang yang nggak jujur"

"Ya" balas Pak Arkan dan langsung melenggang pergi begitu saja.

"Itu suratnya"

"Buang aja" balasnya.

🐰🐰🐰

Tok tok tok

"Shell, buka pintunya yaa"

"Mba perlu bicara"

"Kamu dari pagi belum makan loh"

"Shell, jangan nutup diri kaya gini. Nggak baik buat kesehatan kamu sana janin kamu"

"Makan dulu yaa, Mba suapin"

"Shella nggak pengin makan, Mba" balas Shella dengan suara gemetar.

Setelah pulang dari kantor Pak Arkan tadi, ia langsung masuk kamar dan mengunci pintunya. Entah sudah keberapa kalinya Della berusaha membujuk Shella agar keluar, tapi hasilnya nihil.