Part : 26

310K 40.4K 14.5K
                                    

- Happy Reading -

Sejak dua hari yang lalu, Shella dan Pak Arkan sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak lagi nginep di rumah Bunda Maya.

Shella seringkali ngedumel, karena sejak pulang ke rumahnya, Pak Arkan jadi hobi lembur dan pulang malam.
Kadang Pak Arkan baru sampai rumah pukul 21.00 atau semalam entah pukul berapa karena Shella sudah tidur lebih awal.

Sekarang keduanya sedang berada di mobil, dalam perjalanan menuju Kampus. Diantara keduanya juga sama sekali tidak ada yang membuka suara, bahkan sedari di meja makan tadi.

Shella sebenarnya ingin bertanya, tetapi melihat wajah suaminya yang belakangan ini terlihat lusuh seperti menanggung beban negara jadi mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Pak Arkan memghentikan mobilnya di parkiran Kampus, ia menoleh menatap Shella yang tak kunjung turun.

"Kamu nunggu apa?" Tanyanya membuat Shella sedikit takut.

"Ah-- anu nunggu Bapak turun juga"

"Kamu turun aja, saya hari ini nggak ke Kampus"

"Loh, ini Bapak cuma nganterin Shella?" Tanya Shella tak enak.

Pak Arkan mengangguk.

"Kalo tau gitu tadi Shella berangkat sendiri aja, ini kan jadi ngerepotin Bapak"

"Lebih ngerepotin lagi karena kamu nggak turun-turun, saya harus ke Kantor sekarang"

Shella langsung kicep, sedikit sakit hati sih. Tapi ngambek disaat suaminya lagi menanggung beban negara kayaknya nggak pas.

"Yaudah Shella turun, makasih udah dianterin, maaf kalo ngerepotin" Shella menyalami punggung tangan Pak Arkan lalu langsung turun dari mobil.

...

"Tumben tadi Pak Arkan digantiin Dosen lain Shell, emang suami lo itu kemana?" Tanya Lita.

"Nggak tau" balasnya cuek.

Lita dan Arvin saling mengkode lewat tatapan mereka.

"Lo lagi berantem?" Tanya Lita lagi.

"Enggak"

"Cerita aja sama gue Shell, kalo lo nggak percaya sama Arvin lo bisa cerita sama gue aja"

Arvin menjitak kepala Lita pelan, "justru gue lebih terpercaya dibanding sama lo, bego"

"Gue sama Shella kan sama-sama cewek, jadi perasaan kita nggak beda jauh"

"Tapi Lita.com itu ember dan tidak rekomended buat dijadiin tempat curhat"

"Apalagi Arvin.com, pasti lebih parah dari Lita.com"

Shella menatap kedua temannya dengan tatapan jengah, "udah jadian aja lo berdua, daripada ribut mulu" timpalnya.

Lita menatap Arvin dengan tatapan meremehkan, "gue? Jadian sama Arvin? Oh maaf, buaya Hongkong lebih menggoda dan menawan" balas Lita dengan gaya mengsongong-nya.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang