Yes! Mr. Husband | TERBIT✓

Part : 51

Annyeong, aku dataaang

JANGAN LUPA RAMEIN KOMEN TIAP PARAGRAF!!

- Happy Reading -

"Alhamdulillah, selesai juga nih kerjaan gue" ujar Arvin sembari menyenderkan punggungnya ke sandaran sofa.

"Lo bantu ngapain anjir, mindahin make up Shella aja pada jatoh" Lita menoyor kepala Arvin hingga sang empunya terhuyung.

"Iya, lipstik 18 jeti gue jadi patah gara-gara Arpin" sahut Shella yang masih tidak terima.

Arvin yang ceroboh dan menganggap make up perempuan adalah hal biasanya, dengan santainya meraup semua make up Shella dan dibawanya menuju kamar bawah.
Alhasil banyak sekali barang-barang yang berjatuhan, tetapi untung saja hanya lipstik 18 jeti yang terjatuh dan luka dalam.

"Tapi serius itu lipstik 18 jeti? Buat ngoles bibir doang 18 jeti, sayang banget anjir"

"Padahal mah ngelembabin bibir lo itu paling alami ya pake bibir Pak Arkan, Shell" sambungnya tanpa dosa.

Shella, Pak Arkan, Lita dan Mama Rina otomatis langsung menatap Arvin yang sedang menunduk mengecek ponselnya.

"Ekhemm" Pak Arkan berdehem membuat Arvin langsung mendongak.

"Eh, saya salah ngomong yah, Pak?" Tanyanya pura-pura polos.

"Menurut kamu?" Pak Arkan balik bertanya.

"Anu-- enggak sih, kan bener apa adanya" balas Arvin sambil menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Bener kan, Shell?"

"Nggak!" Balas Shella sewot.

"Aelah bilang aja lo nggak mau ngaku. Malu yah, ada Mama mertua?" Ledeknya.

"Shella mah nggak kenal malu" timpal Lita.

"Ya sama kaya lo" sahut Arvin sambil balas menoyor kepala Lita.

"Lo juga, karena kita bertiga satu spesies. Sifatnya sama, nasibnya doang yang beda. Shella dapetnya Pak Arkan, gue malah dapetnya yang kaya lo"

"Dih, bersyukur lo jamet. Diluaran sana, banyak banget orang yang ngejar-ngejar gue"

"Salah satunya Debkolektor"

"Sembarangan, gue miskin gini nggak pernah punya hutang yaa, Ta"

"Eh kata siapa? Dulu pas gue masih perawan tingting lo ngutang baso 2 mangkok belum bayar yah!" Shella berdiri dan menjitak kepala Arvin, temannya yang satu itu memang suka pura-pura lupa.

"Yaelah Shell, kan sekarang lo udah jadi istri konglomerat, yakali baso 2 mangkok doang mau lo tagih"

"Ya enggak sih, cuma mau ngasih tau doang. Barangkali lo mau ganti kan Alhamdulillah"

"Tapi gue nggak mau ganti. Lo aja bisa manfaatin Pak Arkan, gue juga harus bisa manfaatin lo dong"

Shella langsung menatap Mamanya yang sedari tadi menyimak perdebatan mereka, "jangan percaya sama Arvin ya, Ma. Shella nggak pernah manfaatin Pak Arkan kok, Pak Arkan nya aja yang terlalu royal sama Shella"