Part : 11

299K 41.8K 7.2K
                                    

- Happy Reading -

"Inget, kalo udah di rumah sendiri nanti kamu harus rajin. Masak sendiri, beres-beres rumah sendiri, jangan kebiasaan jajan terus diluar"

"Bangunnya jangan kesiangan, sebelum Arkan bangun kamu harus udah bangun duluan, sholat subuh, masak dan segala macem"

"Iya Bunda, Shella kan selama ini belajar dari Bunda. Insyaallah Shella bakal jadi istri yang baik" balas Shella masih setia menempel pada Bundanya.

Maya mengusap-usap rambut putrinya, "jangan lupa juga sama kewajiban utama kamu sebagai seorang istri" ujarnya membuat Shella mendongak.

"Apanih apanih? Mengadi-ngadi pasti Bunda" delik Shella.

Maua tersenyum sambil menarik ujung hidung Shella, "Bunda kan mau punya cucu"

"Mba Della kan lagi hamil, Bun"

"Cucu dari kamu juga dong"

"Nggak ah, Bunda rawat anak Mba Della dulu. Baru nanti rawat anak Shella, sambil nunggu Shella selesai Kuliah" jawabnya mencoba tenang.

Beruntung di ruang tamu kini hanya ada ia dan Bundanya. Adit dan Della tadi pamit untuk jalan-jalan ke Taman karena permintaan jabang bayi 'kata Della', sedangkan Pak Arkan masih membereskan barangnya sendiri yang akan dibawa ke rumah barunya.

"Kamu kan udah semester lima, sebentar lagi wisuda. Jadi nggak masalah juga kalo kamu hamil"

Shella tetap menggeleng, "Shella nggak mau ujian dalam keadaan hamil, Bunda"

"Kenapa?"

"Orang hamil tuh hormonnya sensitif, gampang nangis, gampang marah, emosian kaya Mba Della gitu. Jadi, Shella nggak mau kaya gitu pas Shella ujian nanti"

Shella menatap Bundanya tak enak, "Bunda kecewa yah?"

Maya menggeleng sambil tersenyum, "yang penting kamu bahagia"

"Kalo Bunda kecew--"

"Enggak sayang, kalo kamu belum mau hamil nggak papa. Tapi, jangan pernah nolak ajakan suami buat bikin pahala" ucapnya membuat Shella merinding.

Shella menoleh, menatap Pak Arkan yang turun dari tangga membuat ia tak jadi menjawab perkataan Bundanya.

"Udah selesai, Pak?" Tanyanya.

Pak Arkan mengangguk, "sudah"

"Mau berangkat sekarang?" Tanya Maya.

"Mba Della aja belum pulang Bun, masa Shella nggak pamit sama Mba Della" balas Shella.

"Yaudah tunggu Della sama Adit pulang. Pamit juga sama Abangmu yang tiap hari gelud bareng"

"Salahin Bang Adit yang ngeselin"

"Assalamualaikum" sapa Della dan Adit sambil berjalan memasuki rumah.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

"Loh, udah mau berangkat?" Tanya Della begitu melihat dua tas dan dua koper di depannya.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang