Prolog.

15.3K 1.1K 50
                                    

Suatu hari di Obelia tepatnya di istana Azure lahirlah seorang bayi laki-laki dari permaisuri Christy de Alger Obelia.

Oeeekk..

Oeeekk..

Oeeekk..

"Selamat yang mulia bayi anda lahir dengan selamat." Kata seorang bidan kerajaan.

Bidan itu membawa bayi laki-laki itu untuk dibersihkan. Kemudian setelah selesai ia letakkan di dalam dekapan sang ratu. Setelah itu ia pamit undur diri untuk kembali ke tempat asalnya.

Ratu tersenyum kala melihat bayi laki-laki itu mulai tenang dalam dekapannya.

"Hmm putraku sangat tampan." Ratu Christy mengusap kepala bayi itu.

Memang bayi itu benar-benar tampan. Wajahnya yang mirip seperti Claude dan memiliki surai emas blonde dan mata biru permata khas keluarga kerajaan Obelia. Benar-benar menawan dan penuh kharisma.

"Aku telah melahirkan seorang bayi laki-laki semoga Claude menjaga dan merawat anak ini."

'Anak yang mungkin akan segera ku tinggalkan disini bersama Ayahnya.'

Pikir beliau sambil tersenyum sendu menatap bayi mungilnya.

"Saya yakin baginda akan menyanyangi dan menerima pangeran dengan setulus hati yang mulia ratu." Ucap Clara salah satu maid pribadi Christy dan merupakan sahabat setianya.

"Yah kuharap begitu. Clara maukah kau mengabulkan satu permintaan terakhirku?" Ucap Christy yang membuat Clara mengerutkan dahi bingung.

"Apa itu yang mulia?"

"Rawat putraku yang akan kutinggalkan selayaknya kau merawat anakmu sendiri. Mungkin hidupku sudah tidak lama lagi." Ucap Christy menatap memohon kearah Clara dengan senyuman sendu.

"Yang mulia Anda jangan berkata seperti itu. Merawat pangeran... suatu kehormatan bagi hamba yang mulia." Ucap Clara sambil membungkukan badan hormat dengan tatapan panik setelah mendengar ucapan Christy.

Christy hanya tersenyum menanggapi ucapan Clara dengan tangannya yang masih mengelus pucuk kepala bayinya.

Tiba-tiba bayi itu membuka mata dan memperlihatkan mata biru saffire-nya serta senyum yang merekah dibibir mungilnya.

Setelah menatap bayi mungilnya perlahan mata Christy menutup dengan senyuman menenangkan dibibirnya. Tak lama kemudian Christy menghembuskan nafas terakhirnya setelah melahirkan putra pertamanya.

Hari ini Obelia dikejutkan dengan kabar duka sekaligus kabar bahagia.

Kabar itu menyebar ke seluruh masyarakat Obelia dan akhirnya sampai ke telinga penguasa Obelia yaitu Claude de Alger Obelia. Yang sedang berada diluar kerajaannya. Ia sedang melakukan pertemuan dengan beberapa delegasi luar negri.

Claude yang mendengar kabar itu bergegas pulang bersama Felix Rovein beserta rombongannya.

Ia benar-benar murka mendapati kabar tersebut. Seorang Ratu yang ia cintai meninggal dunia. Dan ia baru mendengarnya setelah pemakaman Ratu yang dilaksanakan tiga hari lalu.

Kedatangan Claude di istana secara tiba-tiba membuat beberapa prajuri istana dan maid merasa cemas,gelisah dan ketakutan.

Ya tuhan semoga pangeran dalam lindunganmu..

Semoga pengeran selamat dari maut..

Begitulah doa dari para prajurit dan maid yang melihat amarah Claude sang penguasa.

Braakk..

Claude membanting pintu dengan keras yang mengejutkan Clara yang sedang menggendong bayi laki-laki Christy.

"Happsss... ya-yang mulia ba-baginda.."

Claude tiba-tiba mendekat kearah Clara lebih tepatnya ke bayi laki-laki itu kemudian mencekik leher anaknya sendiri yang membuat Clara ketakutan.

Grepp..

"Kau Matilah." Ucap Claude dengan aura yang menyeramkan.

Sedangkan bayi itu yang merasa terganggu membuka matanya dan menampilkan senyumnya yang membuat Claude bergeming.

Claude yang melihat senyuman dan wajah tenang putranya membuat hatinya sedikit menghangat.

"Menarik.. Anak ini sungguh menarik." Ucap Claude dengan smirknya.

Setelah itu ia melepas tangannya dari leher putranya dan beralih menaruh jari telunjuknya didagu seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.

"Abigail." Ucap Claude tiba-tiba yang membuat Clara menatap bingung ke arahnya.

"Namanya Abigail de Alger Obelia." Lanjutnya sambil tersenyum tipis dan mengusap pucuk kepala putranya.

"Aku tau pasti wanita itu belum memberinya nama."

Claude membalikan badan dan pergi meninggalkan Abigail dan Clara setelah mengucapkan kata itu.

Setelah kepergian Claude Clara menghembuskan nafas lega sambil terus berucap beribu-ribu kata syukur didalam hatinya.









Hai semuaaaa salam kenal dari saya Amelia Figi..
Hehehe gimana ceritanya seru gak? Ada yang tertarik lanjutannya?

Ini cerita aku buat karna pusing mikirin masalah sibap yang gak kelar-kelar apalagi nungguin jadwal up-nya. Jadi aku iseng buat fanfic ini dengan menambahkan tokoh lain hehehe.
Semoga kalian suka cerita fanfic ini..

Jangan lupa Vote dan Komen yah..!
Thanks😘

                                          14-06-2021

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang