17. Partner menari.

4.6K 597 3
                                    

Siang hari yang lumayan terik, sinar matahari bahkan tepat berada diatas kepala. Tapi tidak melunturkan niat seorang gadis untuk bertemu seseorang.

Disebuah selasar istana Aquamarine terlihat gadis berambut pirang sedang berlarian menuju suatu tempat. Dengan senyum manis yang selalu terpasang diwajahnya yang cantik, seakan senyuman itu tidak akan pernah luntur.

Brakk..

"Kakak!" Teriak gadis itu setelah membuka pintu, tak lupa dengan senyuman diwajah manisnya.

"Hah! Athi ada apa?" Kata seorang pemuda tampan yang diketahui sebagai Kakak dari Putri Athanasia.

Setelah Athanasia membuka pintu ruang belajar Kakaknya. Dapat dilihat Abigail sedang tiduran dipinggir kaca jendela yang besar dengan beberapa bantal berada di kepalanya, serta setoples kue kering cokelat yang sedang ia makan.

'Benar-benar santai sekali hidupnya. Dan entah kenapa ia jadi mirip Lucas.' Batin Athanasia.

Abigail sekarang sudah dipindahkan ke Istana Aquamarine setelah melewati beberapa perdebatan panjang antara Athanasia dengan Claude. Dan para menteri yang menentang Claude bahwa ia tidak mendisiplinkan kebiasaan yang dilakukan oleh keluarga kekaisaran secara turun temurun.

Akhirnya Abigail dipindahkan saat usianya menginjak 12 tahun dan sekarang ia sudah 15 tahun. Abigail tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan berkharismatik seperti Claude.

Tak hanya itu ia bahkan sangat terkenal dikalangan bangsawan sebagai pangeran yang memiliki kepintaran diatas rata-rata. Bahkan kepintarannya hampir setara dengan Ijekiel putra Duke Alphaeus itu bahkan lebih.

Walau Abigail tidak terlalu menunjukan kepintarannya karena ia adalah tipe orang yang santai. Tapi ia kerap membantu menyelesaikan beberapa masalah negara secara diam-diam.

Sedangkan Athanasia ia tak jauh berbeda dengan Kakaknya. Bahkan ia menjadikan Abigail sebagai panutannya.

Ia juga tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita, ramah dan murah senyum.

"Ayo latihan menari denganku!" Kata Athanasia duduk bersimpuh disebelah Abigail.

Abigail yang mendengar itu ia berpura-pura tidur. Abigail tidur dengan membelakangi Athanasia yang berada disebelahnya.

"Iihh Kak Abi jangan pura-pura tidur! Aku tahu kakak daritadi gak tidur." Kata Athanasia sambil menggoncangkan tubuh Abigail.

Abigail hanya melirik malas kearah Athanasia, lalu ia membalikan badannya.

"Latihan dengan Lucas saja sana!" Kata Abigail dengan wajah masamnya.

"Gak mau! Waktu itu aku minta berlatih dengannya tapi dia malah memberikan boneka kertas jelek untuk menggantikannya." Kata Athanasia kesal sambil memcemberutkan bibirnya.

Abigail hanya diam. Dia sebenarnya tidak bermaksud menolak ajakan Adiknya. Tapi dia lebih menyanyangi kedua kakinya. Abigail takut jika kakinya diinjak lagi seperti waktu pertama kali diajak latihan dengan Athanasia.

"Tenang, Athi gak bakalan injak kaki Kakak lagi kok. Jadi ayo latihan menari dengan Athi~" Kata Athanasia dengan jurus andalannya yaitu Puppy eyes.

Abigail yang melihat itu hanya memasang ekspresi datar. Kemudian ia berbalik badan lagi membelakangi Athanasia.

Athanasia yang merasa gagal membujuk Kakaknya ia hanya menghela napas kasar.

'Keimutanku sekarang sudah tidak berpengaruh lagi terhadap Kak Abi.' Batin Athanasia kesal.

"Jangan ganggu aku! Aku lagi sibuk." Kata Abigail acuh.

"Sibuk apanya? Kakak daritadi hanya tiduran saja!" Kata Athanasia sambil melipat tangannya.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang