57. Terungkap.

1.3K 150 20
                                    

Hai aku up😁

Ni chapter kayaknya panjang deh. Pengin tak cut tapi takut nanti ceritanya jadi aneh. Jadi trobos aelah..!😂

3400+ word.

Selamat Membaca..!

---------------------------------------------------------------------

Esoknya..

Pagi hari yang cerah dengan disambut oleh kicauan burung yang seperti ikut menyambut datangnya hari ini. Dari ufuk timur, mentari pagi terlihat mengintip malu-malu dengan cahayanya yang hangat.

Embun menetes dari ujung rerumputan yang hijau dan mampu membiaskan cahaya orange yang menerpanya. Membuat kilauan indah seperti permata jika dilihatnya secara langsung.

Kini didalam ruang makan besar yang berada di Istana Garnet. Terlihat Abigail, Athanasia dan Lucas tengah terduduk dan menikmati sarapan pagi yang disuguhkan para pelayan dengan tenang.

Ekspresi dari wajah mereka terlihat lesu seperti orang yang kekurangan tidur. Terlebih akhir-akhir ini masalah selalu saja menghampiri Istana. Tidak hanya masalah penyebaran sihir hitam diwilayah Timur, tapi belakangan ini Abigail sering mendengar bahwa ada kelompok kecil yang mulai menunjukan perlawanan terhadap Istana.

Kelompok kecil yang entah dipimpin oleh bangsawan mana, mulai terlihat menunjukan aksi protesnya terhadap istana mengenai hak untuk Pangeran dan Putri baru. Yah, setelah kedatangan Pangeran Rey yang mengaku-ngaku sebagai Putra Kaisar Claude benar-benar menjadi bom waktu untuk Abigail.

Dan menggemparkan semua orang yang tinggal diseluruh penjuru daratan Obelia. Tidak hanya Jennete yang statusnya masih digantungkan oleh istana, kini Pangeran Castalneo itu pun sepertinya bernasib sama.

Terlebih masalah mengenai Jennete saja sudah cukup memusingkan, ditambah Pangeran Castalneo yang sayangnya tidak hanya membuat warga Obelia gempar dengan kemunculannya. Tapi masalah dirinya yang diduga sebagai pelaku penyebar sihir hitam diwilyah timur sudah cukup membuat Abigail geleng-geleng kepala.

Sedangkan Abigail, ia memilih fokus untuk menangani masalah kekeringan yang terjadi diwilayah Timur. Abigail yakin, jika Rey pasti akan memanfaatkan keadaan yang terjadi diwilayah Timur untuk menarik perhatian rakyat agar dirinya berhasil mencapai tujuan yang penuh dengan ambisinya.

Sebelum semua itu terjadi, Abigail sudah mulai bergerak lebih dulu untuk mencegah niatan Rey. Salah satunya dengan mengadakan rapat untuk membahas mengenai masalah di Wilayah Timur.

Dan Abigail juga sudah mulai mengurus-ngurus berbagai persiapan untuk pemasangan barier sihir. Mengurus semua surat-surat pembelian untuk alat keperluan pemasangan barier dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, Abigail juga memikirkan keberadaan Lios yang sejak kemarin malam tidak memunculkan batang hidungnya. Bahkan sampai hari ini.

'Sebenarnya kemana perginya anak itu?' Pikir Abigail memandang kosong kearah sarapan paginya.

Tepat setelah Abigail memikirkan itu, pemuda yang ia cari muncul dengan penampilan yang tidak jauh berbeda dengan yang lainnya. Wajah lelahnya sudah cukup menjelaskan bagaimana kondisinya sekarang.

"Selamat pagi semua, hoamm~"

"Tutup mulutmu, nafasmu bau." Itu tadi Lucas yang menyambut salam pagi Lios dengan indahnya.

Sedangkan Lios yang kini sudah terduduk disebelah Abigail, hanya menatap malas kearah Lucas sambil mengucek sebelah mata sayunya. Hari ini moodnya sedang tidak baik untuk menanggapi sikap menyebalkan seorang penyihir seperti Lucas.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang