19. Jennete (?)

4.3K 591 51
                                    

Terlihat gadis berambut cokelat hazelnut dengan manik mata biru berlian sedang menatap kearah seseorang yang sedang duduk disofa ruang tamu.

Gadis itu terus menatap pemuda yang ia anggap sebagai Kakak kandungnya itu yang kelihatannya dalam suasana hati tidak bagus.

"Kak Abigail?! Sedang apa kakak disana sendirian?" Gumam Jennete sambil melihat ke arah Abigail.

'Apa aku dekati saja ya? Aku juga ingin bertemu dengan kakaku.' Pikir Jennete dengan wajah cerahnya.

Akhirnya Jennete memutuskan untuk pergi menemui Abigail yang sedang duduk sendirian.

Ia berjalan mendekati Abigail dan menunduk hormat memberi salam ala bangsawan.

"Segala keagungan kepada matahari Obelia. Semoga kemakmuran Obelia selalu bersama Anda yang mulia Pangeran Abigail." Ucap Jennete sambil tersenyum kearah Abigail.

Terlihat Jennete yang memakai gaun berwarna biru navy dengan model rambut ikal gantung yang digerai dan pita merah menghiasi rambut cokelat indahnya.

Abigail hanya menatap datar kearah gadis itu.

'Ada apa ia kemari?' Pikir Abigail bingung.

"Maaf pangeran Abigail bila saya mengganggu waktu Anda. Apa saya boleh bergabung de-dengan A-anda?" Kata Jennete ragu karena ia hanya melihat wajah datar Abigail.

"Siapa kau?" Kata Abigail yang membuat Jennete terkejut.

Jennete buru-buru membungkuk sambil mengangkat sedikit gaunnya.

"Oh maafkan atas tindakan lancang saya pangeran. Nama saya Jennete Magrhita. Apa anda masih mengingat saya?" Kata Jennete dengan wajah berharap.

Abigail hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Oh gadis kecil yang waktu itu ya? Mau apa kau kemari?" Kata Abigail menatap malas kearah Jennete.

"I-itu a-anu.." Kata Jennete gugup.

"Jika hanya ingin menggangguku lebih baik pergilah." Kata Abigail bangkit dari duduknya.

Abigail berjalan melewati Jennete yang menundukan kepalanya dengan kedua tangan ditautkan seperti sedang memainkan sesuatu. Dan tiba-tiba mata Jennete berubah menjadi biru permata.

Abigail tidak menyadarinya, ia terus berjalan menatap dingin ke arah Jennete yang menundukan kepalanya.

"Jika kau berani mengusik ketenangan keluargaku... aku tidak akan tinggal diam." Bisik Abigail tepat ditelinga Jennete.

Jennete yang mendengar itu lantas mendongakan kepalanya setelah mengembalikan warna matanya dengan wajah bingung.

'A-apa yang kakak katakan barusan?' Pikir Jennete bingung.

Abigail hanya tersenyum miring menatap wajah bingung Jennete. Kemudian ia pergi meninggalkan gadis itu yang masih terdiam membisu ditempat.

'Dasar gadis bodoh dan naif.' Pikir Abigail.

Kejadian itu tak lepas dari pandangan seseorang yang berada dipojokan ruangan.

Terlihat seseorang berambut hitam dan bermanik mata hitam dengan sedikit biru permata sedang memperhatikan Abigail dan Jennete.

"Hmm menarik! Ternyata gadis kotor itu sedang berusaha mendekati keponakanku yah?" Katanya tersenyum miring sambil menggoyangkan gelas whisky-nya.

Seseorang itu terus memperhatikan tubuh Abigail yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangan matanya.

'Hmm aku bisa memanfaatkannya.' Pikirnya tersenyum miring.

***

Kini Abigail sedang berjalan ingin menemui Athanasia dan Claude. Tapi ia tidak menemukan Claude dan ia hanya melihat Athanasia yang sedang dikerumuni oleh orang-orang.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang