36. Orang Meresahkan.

2.2K 371 56
                                    

Abigail memberanikan diri untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya. Dan ternyata itu..

Terlihat seorang pria berambut hitam dan bermanik mata hitam sedikit kebiruan seperti permata. Ia sedang berdiri dibelakang Abigail sambil masih memegang pundaknya dan tersenyum kearahnya.

'Hah?! Kenapa orang itu bisa ada disini?!' Pikir Abigail kaget.

'Tenang Abigail tenang. Mungkin ia bisa masuk kedalam Istana berkat Tuan Anjing putih itu. Tapi.. MAU APA DIA?!!' Pikir Abigail berusaha tenang.

"Halo selamat malam. Apa kabar dengan dirimu? Sudah lama kita tidak berjumpa hehehe." Kata Anastasius tersenyum kearah Abigail.

'Lagipula siapa yang ingin bertemu denganmu? Cih kepedean sekali si Nanas satu ini.' Pikir Abigail menatap datar kearah Anastasius.

"Ada apa Paman kemari? Paman tahukan peraturan baru yang aku buat untuk keamanan Obelia?" Kata Abigail datar.

Anastasius yang mendengar itu mengangkat bahunya tidak mengerti.

"Emang peraturan baru apa yang kau buat?" Tanyanya dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Jika ada orang yang berani masuk kedalam wilayahku, tanpa mendapat izin resmi dariku.. Resmi ku anggap Teroris. Dan aku akan memerintahkan beberapa prajurit khususku untuk menindak lanjuti masalah itu." Kata Abigail dengan menatap tajam ke arah Anastasius.

Anastasius yang mendengar itu hanya menelan ludahnya gugup. Apalagi ia mendapat tatapan tajam dari Abigail, itu membuat dirinya merasa canggung untuk mengajaknya berbicara walau hanya sebentar.

"Ah.. hehehe soal itu, aku kan pamanmu dan mantan kaisar terdahulu. Jadi aku bukan orang asinglah." Kata Anastasius menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Cih.. terserah. Asal kau tidak melakukan hal buruk yang bisa membahayakan nyawa penghuni Istana Obelia." Kata Abigail dengan mengerutkan dahinya kesal.

"Ah kau itu benar-benar seperti Claude saja. Tidak bisa diajak basa-basi sebentar."

Abigail yang mendengar penuturan Anastasius yang tidak bermoral hanya memutar bola matanya jengah.

"Sebenarnya aku masih penasaran. Soal mengapa kau bisa langsung mengenaliku bahwa aku pamanmu hanya sekali pandang? Padahal aku kan menggunakan sihir penyamaran." Kata Anastasius memulai obrolan.

"Aku tahu soal paman dibuku sejarahlah. Kalau soal aku bisa langsung mengenali paman yang menggunakan sihir penyamaran itu.."

'Aku melihatnya di WMMAP.' lanjut Abigail dalam hati.

Terlihat Anastasius sedang menunggu lanjutan perkataan dari Abigail dengan wajah penasaran dan sedikit berbinar.

'Wajahnya benar-benar konyol.' Pikir Abigail mendengus geli.

"Ya tentu saja itu karena sihir paman yang sangat payah. Apalagi untuk bersanding dengan orang hebat seperti keponakan paman ini. Hehehe." Kata Abigail dengan menyombongkan diri sendiri.

Anastasius yang mendengar itu mencebikan bibirnya kesal.

"Kau ini menyebalkan sekali. Tapi tak masalah bila sihirku payah, yang terpenting aku terkenal."

"Maksudnya? Terkenal akan kebodohanmu kan Paman?" Celetuk Abigail tiba-tiba.

Anastasius yang mendengar lagi-lagi dibuat kesal dan jengkel bahkan perempatan kecil muncul didahinya.

"Kau ini pandai sekali merusak suasana hati orang yang sedang berbunga-bunga. Menyebalkan." Kata Anastasius mendengus kesal.

"Ahahah.. aku hanya bercanda paman. Kalau begitu aku ingin kembali dan tidur. Besok mungkin jadwalku akan padat, jadi aku harus tidur cepat. Supaya besok tubuhku merasa segar." Kata Abigail yang ingin beranjak pergi tapi berhasil dihentikan oleh Anastasius.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang