Esoknya Athanasia merasa canggung gara-gara kejadian kemarin.
Kini ia akan pergi menemui Claude di istananya bersama Felix.
'Hahh mau bagaimana lagi? Kemarin aku marah-marah sambil memukul dada Felix.' Pikir Athanasia menghela napas.
"Kaki Athy sakit, gendong Athy." Kata Athanasia sambil menarik ujung baju Felix.
"Baik tuan putri." Sahut Felix kemudian menggendong Athanasia dipunggungnya.
"Bye-bye Lili kami pergi dulu." Pamit Athanasia sebelum pergi.
"Iyah hati-hati tuan Putri." Kata Lily sambil melambaikan tangan.
Di sepanjang perjalanan Felix dan Athanasia saling melempar candaan, dan berakhir mereka tertawa bersama. Hingga tak terasa mereka berdua telah sampai di depan pintu ruang pertemuan.
Felix membuka pintu itu dan masuk sebelum memberi salam ia sudah menurunkan Athanasia terlebih dahulu.
Terlihat di dalam ruangan itu ada seorang Duke dan dua anak kecil sedang menghadap Claude. Tapi setelah kedatangan Athanasia mereka bertiga berbalik dan memberi salam.
"Segala keagungan kepada matahari Obelia. Semoga kemakmuran Obelia selalu bersama Anda tuan Putri Athanasia." Ucap Duke itu dan diikuti kedua anak kecil yang berada disampingnya.
'Hah! Duke Alphaeus?! Kenapa orang itu ada disini?! Dan juga Jennete?!' Pikir Athanasia terkejut setelah mengetahui siapa ketiga orang itu.
'Ja-jangan bilang ia ingin memperkenalkan Jennete kepada Claude?! Padahal usiaku baru 5 tahun belum 14 tahun loh.' Pikir Athanasia cemas.
Claude yang menyadari Athanasia hanya diam saja akhirnya ia memanggil namanya.
"Athanasia kemari." Panggil Claude dari singgasananya yang membuat Athanasia tersentak kaget.
"Oh iya.. Papaaa Kakakk Athiii datang." Ucapnya sambil berlari melewati ketiga orang itu menuju ke arah singgasana Claude.
"Kau lama sekali Athy." Kata Abigail yang berada dipangkuan Claude kepada Athanasia yang berdiri didepan kaki Claude.
Gadis berambut cokelat hazelnut dengan manik biru berlian, menatap ke arah tiga orang yang ia anggap sebagai keluarganya dengan tatapan berbinar karena ia bisa melihat mereka dari dekat. Tapi ada sedikit tatapan iri dimatanya, mungkin karena ia tidak bisa ikut bergabung bersama mereka.
'Apa Papa dan Kakak akan menyambutku dengan hangat serta menyayangiku seperti tuan Putri Athanasia?' Pikir Gadis kecil itu sambil memegangi ujung baju Duke Alphaeus.
"Ada apa kau kemari Duke Alphaeus?" Tanya Claude to the point.
Athanasia yang mendengar itu sontak kaget dan langsung menatap ke arah Duke Alphaeus.
Dan menunggu jawaban yang akan ia sampaikan."Hamba kemari ingin menawarkan putra saya Ijekiel Alphaeus dan keponakan saya Jennete Magrhita untuk menjadi teman ngobrol Pangeran Abigail dan tuan Putri Athanasia." Ucap Duke Alphaeus sopan dan gadis berambut cokelat itu yang adalah Jennete menatap ke arah Abigail dan Athanasia dengan tatapan berbinar dan senyum malu-malu.
'Hah APA?!!' Batin Abigail dan Athanasia terkejut.
'Bisa-bisanya dia ingin menempelkan Jennete padaku?!' Pikir Athanasia kesal.
"Bagaimana yang mulia? Apa Anda setuju?" Tanya Duke Alphaeus menatap Claude.
'Hahh!! Apanya yang bagaimana?! Orang ini benar-benar menyebalkan.' Pikir Abigail mendengus kesal.
Abigail dan Athanasia sontak menatap Claude secara bersamaan. Memberi kode kepada Claude melalui tatapan mata mereka untuk menolak tawaran Duke Alphaeus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]
FantasiMenjadi Kakak Laki-laki dari seorang putri Athanasia?? Kok bisaaaa..!!! Jangan Lupa Follow Sebelum Membaca..!! DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA..!!! WMMAP Original by Spoon,Plutus. WMMAP fanfic by Me Maaf jika ada kata-ka...