Akhirnya Claude memperbolehkan Lios tinggal di istana dan menjadi teman bicara Abigail.
Kini Abigail sedang berjalan menuju ke ruang kerja Claude untuk menemuinya. Tapi di tengah jalan ia melihat Athanasia dan Felix yang sedang berbicara dengan Roger Alphaeus.
"Tapi Athy gak suka kalau mirip Paman putih." Kata Athanasia yang terdengar ditelinga Abigail.
Abigail yang mendengar ucapan Athanasia meledakan tawanya.
"Pfftt--ahahah." Abigail tertawa sambil memegangi perutnya.
Ketiga orang yang mendengar tawa Abigail spontan menengok kearahnya.
"Ups.. maaf candaan Athi terlalu lucu. Kalau begitu aku pergi dulu." Kata Abigail setelah berhasil meredakan tawanya dan melanjutkan jalannya.
Kemudian Abigail melenggang pergi untuk menuju ke ruang kerja Claude dan mengabaikan mereka bertiga.
Kini Abigail sudah berdiri didepan pintu besar berwarna cokelat dan berlapis emas dipinggirannya. Abigail membuka pintu itu tanpa mengetoknya.
"Ayah! Ada apa memanggilku?" Tanya Abigail menyembulkan kepalanya dipintu ruang kerja Claude.
"Duduk disini." Claude menunjuk sofa yang ada didepan meja kerjanya.
Abigail berjalan menuju sofa itu dan duduk disana. Sedangkan Claude masih sibuk menulis sesuatu diatas kertas laporannya.
"Ayah?" Panggil Abigail.
"Tunggu. Tunggu sebentar lagi." Kata Claude sambil mempercepat gerakan menulisnya.
Abigail akhirnya memutuskan untuk menunggu Claude. Tak lama kemudian Claude berjalan ke arah sofa yang ada dihadapan Abigail dan duduk disana.
"Abigail kau yakin ingin berteman dengan bocah Harimau itu?" Tanya Claude to the point.
"Iya Ayah aku mau berteman dengan dia. Dia lebih baik daripada Anaknya si putih itu." Kata Abigail tegas.
"Oh begitu baiklah. Tapi jika dia berbuat yang aneh atau mencurigakan bilang padaku!" Kata Claude.
"Baik Ayah. Kalau begitu aku pergi dulu." Kata Abigail beranjak dari tempat duduknya.
Kini Claude sendirian di ruang kerjanya. Memperhatikan tubuh putranya yang semakin kecil dan menghilang karena pintu ruangan yang sudah tertutup rapat.
"Hahh.. Dulu dia tidak menginginkan teman tapi sekarang..?" Ucap Claude menghela nafas.
"Lebih baik aku menyelesaikan pekerjaan sialan itu kemudian istirahat." Ucap Claude beranjak dari duduknya dan barjalan menuju meja kerjanya.
***
Esoknya Abigail sedang bermain petak umpat dan kejar-kejaran bersama Lios si Harimau kecilnya.
Walau usianya sekarang sudah menginjak sembilan tahun walau begitu tingkah kekanakannya tidak hilang. Tapi kadang ia juga bisa bersikap tegas dan dingin terhadap seseorang yang menurutnya menganggu hidupnya. Dan bahkan mirip seperti Claude atau lebih ketika ia sudah dalam mode garang.
Abigail terus berlari menuju ke rerimbunan pohon dan tak sengaja menabrak kaki seseorang sehingga membuatnya terjatuh.
Dukk..
Brukk..
"Akh-- Aduh kaki siapa sih ini?!" Kata Abigail berusaha berdiri dan membersihkan tanganya yang terkena tanah.
"Aduhhh." Kata seseorang itu sambil memegangi kakinya yang kesakitan.
Terlihat seorang laki-laki dengan rambut hitam legamnya yang panjang dan mata merah semerah darah sedang berbaring dibawah pohon. Dan jangan lupakan tahi lalat dibawah mata kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]
FantasíaMenjadi Kakak Laki-laki dari seorang putri Athanasia?? Kok bisaaaa..!!! Jangan Lupa Follow Sebelum Membaca..!! DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA..!!! WMMAP Original by Spoon,Plutus. WMMAP fanfic by Me Maaf jika ada kata-ka...