41. Muntah Darah.

3.8K 411 55
                                    

Hai aku Up nih..🎉🎉

Akhirnya aku kembali setelah beberapa hari ngilang. Hehehe😁

Dahlah langsung aja keceritanya.

Selamat membaca..!

-------------------------------------------------------------------------------

Beberapa saat sebelumnya di ballroom..

"Yang Mulia tujuan saya menghadap Anda adalah untuk memperkenalkan Putri kedua Anda. Yaitu Tuan Putri Jennete De Alger Obelia." Kata Duke Alphaeus lantang untuk memberitahukan eksistensi Jennete pada seluruh tamu.

Jdaaarrr...!!

Athanasia dibuat terkejut bukan main. Dan seluruh tamu pun di buat ricuh dengan pengumuman yang dilontarkan oleh Duke Alphaeus.

"Apa? Putri kedua katanya?"
"Bukankah Putri Yang Mulia hanya Putri Athanasia saja ya?"
"Tapi kayaknya bakal menarik deh!"
"Heh dasar orang tamak. Mengaku-ngaku anak orang lain sebagai Anak Yang Mulia? Pasti dia hanya ingin panjat sosial."

Begitulah bisik-bisik para tamu yang sampai dipendengaran Athanasia. Athanasia benar-benar takut akan reaksi Claude. Apa dia akan menerimanya?

"Putri katamu?" Kata Claude dingin.

Suara Claude terdengar dingin dipendengaran semua orang. Bahkan mereka semua tidak ada yang berani membuka suaranya.

Athanasia benar-benar takut sekarang. Ia semakin mencengkram sisi gaunnya kuat dan tak peduli jika gaun itu akan kusut akibat perbuatannya.

'Aku takut untuk mendengar perkataan Claude selanjutnya.' Pikir Athanasia sambil memejamkan matanya.

"Lelucon baru macam apa itu Duke Alphaeus?" Kata Claude dengan tersenyum remeh.

Para tamu yang mendengar ucapan Claude, mereka semua menahan suara tawa mereka akan reaksi wajah Duke Alphaeus yang konyol.

Duke Alphaeus yang merasa ditertawakan hanya mendengus kesal dengan mengepalkan kedua tangannya.

"Ini bukan lelucon Yang Mulia. Saya mempunyai bukti kuat, bahwa Putri Jennete adalah Putri Anda." Kata Duke Alphaeus menatap serius kearah Claude.

Claude hanya mengangkat sebelah alisnya sambil duduk menyandar disinggasananya dengan melipatkan kakinya tegas.

"Baiklah. Jennete lepas cincin itu." Kata Duke Alphaeus yang langsung diangguki oleh Jennete.

Jennete langsung melepas cincin sihir yang selalu menutupi warna mata aslinya. Tiba-tiba saja mata Jennete yang berwarna biru berlian langsung digantikan dengan warna biru permata safire, mata permata khas keluarga kerajaan Obelia.

Selepas itu Jennete melempar senyum cerah ke arah Claude dan kedua saudaranya. Menunjukan bahwa disinilah dirinya berada, bersama mereka, bersama keluarganya dan membentuk keluarga harmonis yang ia mimpikan.

Semua tamu hanya menahan nafas mereka saat melihat pemandangan itu termasuk Athanasia. Sedangkan Abigail ia hanya menggeram marah menatap wajah licik Duke Alphaeus itu.

"Jadi bagaimana Yang Mulia? Benarkan bahwa Putri Jennete adalah Putri Anda? Lagipula akhir-akhir ini Anda sering memanggil beliau untuk sela--"

"Cukup Duke!! Jangan terlalu banyak mengucapkan omong kosongmu yang tidak berguna itu!" Kata Abigail langsung menyela ucapan Duke Alphaeus itu.

"Apakah hanya dengan warna mata saja itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa gadis itu Anak Ayah? Tidak!! Siapa tahu itu hanya sihir bukan? Semua orang juga bisa merubah bentuk warna mata mereka jika mereka menginginkannya." Kata Abigail dengan menatap tajam Duke Alphaeus.

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang