Disuatu tempat yang luas dan ditutupi oleh semak-semak belukar yang menjulang tinggi. Serta pepohonan dengan batang yang besar berjejer rapi serta memiliki daun yang lebat.
Terlihat seorang anak laki-laki yang sedang mengintip diantara semak-semak dan pepohonan yang besar itu. Yah anak itu adalah Abigail putra Pertama Kaisar dinegeri ini.
Entah apa yang sedang dilakukan anak itu dihutan buatan yang berada dibagian utara istana Obelia ini. Dengan berjongkok berdiam diri lalu tatapan matanya yang fokus ke arah depan seperti sedang mengawasi sesuatu.
"Hmm sepertinya Claude tidak akan kemari." Gumam Abigail dengan tatapan yang masih fokus menatap depan.
"Juga dengan ksatrianya si rambut apel itu." Lanjutnya.
Abigail menghela napas lega karena kemungkinan ia berhasil kabur dari Claude. Yang artinya ia membolos pelajaran hari ini.
Karena hari ini Claude akan mengajarkan tentang susunan pemerintahan negara Obelia.
Tapi Abigail memilih kabur. Bukan berarti dia bodoh, tapi karena ia sudah pernah mempelajari sendiri waktu usianya empat tahun. Abigail hanya tidak mau mengulang dan ia hanya ingin bermain dan bermalas-malasan.
'Daripada mengulang pelajaran lebih baik tiduran disini.' Pikirnya sambil mulai membaringkan tubuhnya.
Tapi bukan tanah yang dia rasakan tepat dibagian kepalanya. Tapi sebuah kaki?
Ia mendongak untuk melihat siapa pemilik kaki tersebut. Dan ternyata itu adalah kaki Claude yang sedang berdiri dengan tatapan lasser-nya.
'Ya tuhan Claude?!! Sejak kapan dia disini?!' Pikir Abigail dengan wajah kaget.
'Dia itu jin thomang ya!? Tau-tau ada dibelakang.!! Padahal aku ingin bermalas-malasan.' Pikir Abigail mendengus kesal.
"Ayahh hehehe hellooo." Ucap Abigail dengan ekspresi yang terlihat konyol.
"Sejak kapan Ayah ada disini?" Ucap Abigail basa-basi sebelum lari kabur menjauh dari Claude lagi.
Setelah mengatakan itu ia berusaha lari tapi dia menabrak tubuh seseorang didepannya. Yang membuat tubuhnya terpental ke arah belakang.
Dukk..
Brukk..
'Aduh..!! Sial! Aku sial banget.' Pikirnya sambil mengusap jidatnya yang terasa sakit.
"Pangeran apa Anda baik-baik saja?" Ucap orang yang menghalangi jalannya itu ternyata Felix Rovein.
'Gundulmu pake tanya aku baik-baik saja!? Sakitlah!!' Pikir Abigail kesal.
"Uhh sakitlah. Aduh kepalaku." Ucap Abigail sambil masih mengusap kepalanya.
"Waktu untuk bermain-main sudah habis. Ayoo!" Claude seketika langsung mengangkat tubuh Abigail seperti karung beras.
"Uuwwaaahh Ayah lepas!! Aku gak mau belajar bersama Ayah!!." Abigail meronta-ronta dengan memukul punggung Claude.
Tapi Claude tak menghiraukan itu. Ia terus berjalan menuju Istana Garnet dengan Abigail yang masih dipanggulnya.
"Huhuhu.. Tolong aku!!! Aku diculik Ayah!! Siapa pun tolong aku. Huhuhu." Teriak Abigail dengan tangis dibuat-buatnya kepada para prajurit yang ia temui.
Para prajurit yang melihat itu hanya berdiam diri dan menahan senyum melihat tingkah nakal dan imut Pangeran mereka.
"Diamlah Abigail." Ucap Claude.
"Jangan jadi anak nakal dengan terus membolos!!" Lanjutnya.
Claude yang terus berjalan tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia melihat dibagian istana garnet tempat penyimpanan harta. Terlihat ada sesosok pirang kecil yang sedang menggigit patung malaikatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]
FantasiaMenjadi Kakak Laki-laki dari seorang putri Athanasia?? Kok bisaaaa..!!! Jangan Lupa Follow Sebelum Membaca..!! DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA..!!! WMMAP Original by Spoon,Plutus. WMMAP fanfic by Me Maaf jika ada kata-ka...