Siang hari yang cerah kini Abigail berencana mengadakan tea time dengan Lios ditaman. Tetapi orang yang ditunggu belum datang.
"Lios kemana sih? Kok dari tadi belum datang." Gumam Abigail sambil mengaduk teh-nya.
Sebenarnya Lios sudah datang sejak awal tetapi ia sungkan untuk mendekat. Ia sekarang sedang bersembunyi dibalik pepohonan.
"Sebenarnya apa yang kulakukan disini sih? Kok bisa-bisanya aku akrab dengan bocah manusia itu?" Gumam Lios yang sedang bersembunyi dibalik pohon.
Lios melangkah mundur hendak pergi tetapi ia tak sengaja menginjak ranting pohon sehingga menimbulkan suara.
Krek..
'Hah! Gawat!' Pikir Lios kaget.
Abigail yang mendengar suara itu, ia menengokkan kepalanya kearah belakang dan ia melihat ekor kucing kecilnya. Tapi Abigail berpura-pura untuk tidak menyadarinya.
Sebenarnya Abigail sudah tahu bahwa Lios sudah datang, tapi ia hanya diam saja. Abigail hanya menunggu kucing kecilnya yang menghampiri dirinya tanpa rasa malu.
'Hahh.. menunggu Anak itu datang sendiri memang susah.' Pikir Abigail menghela napas.
Lalu Abigail melihat isi meja dan ia mengambil makanan manis.
"Hmm pancake ini terlihat sangat enak. Sayang sekali jika aku menghabiskannya sendirian." Kata Abigail sambil melirik kearah Lios.
Abigail membuka mulutnya lebar berniat memakan Pancake itu. Seketika Lios melompat keatas kursi.
"Kau ingin memakan bagianku hah?!!" Kata Lios marah.
"Lagian kamu pakai sembunyi segala." Kata Abigail mencemberutkan bibirnya.
"Siapa yang bersembunyi? Aku hanya sedang mengawasi. Siapa tahu kau terluka nanti." Kata Lios beralibi.
"Wahh kucingku sangat perhatian." Kata Abigail sambil meminum tehnya.
Kemudian Abigail menaruh pancake diatas kursi Lios agar ia dapat memakannya.
"Kau ingin minum teh?" Tanya Abigail dengan mengangkat cangkir tehnya.
"Nanti saja." Kata Lios yang masih memakan pancake itu.
"Hemm baiklah." Kata Abigail.
Kemudian suasana hening kembali. Tak lama kemudian datanglah Claude yang sedang menggendong Athanasia dan Felix berjalan dibelakang mereka dengan jarak yang lumayan jauh.
"Kau melakukan tea time tanpa mengajaku?" Kata Claude datar.
"Eh Ayah, tidak kok. Bukan begitu." Kata Abigail gugup menatap ke arah Claude.
'Ada apa dengan dia? Suasana hatinya terlihat sedang buruk. Dan pipinya kenapa?' Pikir Abigail bingung.
"Ah.. karena Ayah dan Athy sudah datang lebih baik langsung bergabung saja." Kata Abigail sambil melirik ke arah Felix.
Felix yang paham pun langsung menyiapkan kursi tambahan untuk Claude dan Athanasia.
"Salam hormat dan berkah kepada matahari Obelia." Kata Lios yang langsung turun dari kursi dan memberi salam kepada Claude.
Claude hanya membalas dengan deheman saja. Kemudian Claude duduk diatas kursi yang sudah disediakan dan meletakan Athanasia dikursi satunya. Lios kembali duduk ketempat asalnya.
"Ayah ada apa dengan pipimu?" Tanya Abigail yang membuat Athanasia menundukkan kepalanya.
"Tadi ada orang yang berani memukul wajahku dan mengataiku seperti serangga." Sarkastik Claude yang membuat Athanasia semakin gugup dan berkeringat dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]
FantasíaMenjadi Kakak Laki-laki dari seorang putri Athanasia?? Kok bisaaaa..!!! Jangan Lupa Follow Sebelum Membaca..!! DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA..!!! WMMAP Original by Spoon,Plutus. WMMAP fanfic by Me Maaf jika ada kata-ka...