31. Dua Serangga Pengganggu.

3K 437 12
                                    

Hari-hari seperti biasa pun dimulai. Kini Athanasia sedang melakukan tea time bersama Claude dan juga Jennete.

Athanasia juga melakukan pendekatan sesuai perkataan Lucas.

Kata Lucas "Kau harus terus berada didekat Ayahmu. Jika tidak sihir hitam chimera itu semakin menumpuk padanya. Dengan adanya kau didekatnya mungkin bisa mencegah efek dari sihir hitam tersebut.'

Athanasia yang mendengar perkataannya hanya menghela napas. Ia sebenarnya masih ragu dengan perkataan Lucas untuk mendekati Claude.

'Tapi tidak ada salahnya aku mulai pendekatan lagi dengan Claude bukan? Baiklah Ayah kita mulai dari awal lagi!' Pikir Athanasia mulai bertekad.

***

Sementara Abigail sedang berdiri dibalkon Istana Garnet sambil memperhatikan tiga orang yang sedang melakukan tea time tersebut.

Ia juga mengawasi Athanasia, Abigail takut jika Claude melakukan sesuatu yang buruk pada Athanasia. Cukup hanya dirinya saja yang Claude permainkan sedangkan Athanasia jangan.

Abigail juga turut mengawasi Jennete. Takut jika ia membawa sihir kutukan sialan itu lagi. Jadi Abigail sekalian mengawasinya saja.

Abigail melihat Jennete yang sepertinya membawa cokelat lagi. Dan yang Abigail takutkan Claude akan marah setelah mencicipi cokelat pemberian Jennete.

'Claude pasti akan mampus. Setelah memakan cokelat manis itu.' Pikir Abigail terus menatap Claude dari kejauhan.

Tapi Abigail dibuat terkejut dengan ekspresi wajah Claude. Ia tidak marah setelah memakan cokelat buatan Jennete itu. Wajahnya benar-benar datar tidak menunjukan ekspresi apapun.

"Wah reaksinya benar-benar membuatku terjungkal. Kupikir setelah memakannya ia akan membelah meja itu menjadi dua." Gumam Abigail sambil terkekeh kecil.

'Sepertinya tidak ada hal yang mencurigakan untuk hari ini. Lebih baik aku masuk kedalam saja.' Pikir Abigail.

Abigail berbalik dan ingin berjalan meninggalkan tempat ini. Tapi tiba-tiba ia menabrak seseorang dihadapannya.

Brukk..

'Aduh! Siapa sih?!' Pikir Abigail sambil mengusap kepalanya.

Abigail mendongak untuk melihat orang yang ditabraknya tadi.

"Lucas! Sejak kapan kau disini?" Kata Abigail menatap terkejut ke arah Lucas.

"Aduh dahi ku sakit nih. Bukannya minta maaf malah melototi ku." Kata Lucas mengusap kepalanya yang sakit.

'Kan dia yang seenaknya muncul tiba-tiba!! Kenapa harus aku yang meminta maaf?!' Pikir Abigail kesal.

"Huh! Aku pergi!"

"Eh tunggu. Ada yang ingin aku bicarakan padamu." Kata Lucas menahan pundak Abigail.

Abigail menghela napas dan berbalik menghadap Lucas.

"Apa?" Ucapnya dengan malas.

"Kau sudah mengerti keadaan Ayahmu?"

"Iya sudah. Lios yang memberitahuku." Kata Abigail berjalan mendekati kursi kayu yang ada diluar ruangan.

"Kalau begitu kenapa tidak mendekat ke Ayahmu? Kata Athanasia Kaisar tidak melupakanmu. Kenapa kau tidak mendekat?" Kata Lucas sambil melipat kedua tangannya.

"Kau pasti sudah tahukan? Apa yang akan terjadi jika kamu dan adikmu tidak berada disisinya? Dan membiarkan Kaisar hanya berdua dengan Chimera itu?" Lanjut Lucas.

Abigail hanya diam tak menjawab perkataan Lucas.

Abigail membuang wajahnya ke arah lain "Aku malas. Lagian sudah ada Athanasia disana."

Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang