Hai aku up..😄
Langsung aja baca..!!
Selamat Membaca..!!
______________________________________________________
Terdengar suara derap langkah kaki yang saling bersahut-sahutan ditengah hutan. Terlihat segerombolan prajurit beserta kudanya saling memacu kelajuan ditengah kesunyian hutan yang lembab.
Seorang pria beriris ungu nampak terlihat puas, setelah melihat ujung dari hutan yang menurutnya terasa lembab ini. Ia kembali memacu kudanya dengan cepat dan di ikuti oleh beberapa rekannya yang lain.
Dia yang memimpin barisan, berusaha sekuat mungkin membuka jalan untuk yang lainnya. Menebas apapun yang menjadi penghalang langkahnya untuk ia dan rekannya kembali.
"Tuan Marquis Saber, lihat!! Didepan sudah ada beberapa prajurit istana yang menunggu kita! Bala bantuan telah tiba!!"
Theodore, pria itu hanya mengangguk. Ketika melihat beberapa pasukan prajurit khusus yang Abigail kirimkan. Disana Theo juga dapat melihat Ayahnya --Marco-- yang juga menunggunya.
Drap.. Drap.. Drap..
Bruk..
Theo melompat turun dari atas kudanya. Berjalan menghampiri Marco dan memberi salam pada Ayahnya.
"Nak, apa kau baik-baik saja? Lalu, bagaimana dengan pencariannya?" Marco menatap wajah Theo meminta penjelasan.
"Aku baik Ayah. Dan pencarian kita kali ini berhasil! Pangeran pasti akan senang."
"Sungguh?"
Theo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Marco. Membuat lelaki tua yang sudah berumur, menampilkan wajah lega dan penuh syukur.
"Dimana orangnya?" Marco kembali bertanya.
Theo langsung menunjuk beberapa rekan prajurit yang masih berlari dengan membawa sebuah gerobak panjang. Mereka adalah tim sukses yang dibuat oleh Abigail beberapa bulan yang lalu untuk menangkap buronan Obelia.
Prajurit yang masih tertinggal jauh, pada akhirnya dapat menyusul keluar dari dalam hutan Mossmoor yang menjadi perbatasan antara Obelia dan Castalneo.
Marco mendekati gerobak yang ia yakini berisi seseorang yang mereka cari selama ini. Membuka kain hitam dan menyingkirkan beberapa tumpukan jerami, Marco sedikit tercekat saat melihat luka parah yang berada ditubuh seorang buronan.
"A-apa dia masih hidup?" Tanya Marco terhadap beberapa prajurit.
Salah satu prajurit mengangguk sopan, "Iya Tuan. Dia masih hidup. Tapi kondisinya sangat lemah." Ucapnya.
Marco hanya mengangguk. Kemudian berbalik menuju kudanya. Sepertinya Marco dan yang lainnya harus segera kembali sebelum para bawahan Castalneo menyadari semua ini.
"Ayo! Kita harus segera kembali."
Tanpa menunggu perintah dua kali, semuanya pun melesat pergi untuk menuju Obelia. Membawa kabar keberhasilan yang telah mereka capai kepada Pangeran Obelia.
***
Didalam sebuah ruangan yang terlihat megah. Terlihat seorang Putri cantik yang sedang melipat tangan didepan dada dengan tatapan datar. Suasana ruangan tersebut yang mungkin terasa mencekam namun bagi sang Putri terasa begitu menyebalkan.
Bagaimana tidak?
Jika didalam ruangan belajarnya terdapat dua orang pria yang saling melemparkan tatapan tajam. Entah apa yang membuat mereka terlihat seperti rival yang seperti ingin menjatuhkan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Brother for Athanasia [Fanfic WMMAP]
FantasyMenjadi Kakak Laki-laki dari seorang putri Athanasia?? Kok bisaaaa..!!! Jangan Lupa Follow Sebelum Membaca..!! DI LARANG MELAKUKAN PLAGIAT, COPY PASTE, DAN LAIN SEBAGAINYA..!!! WMMAP Original by Spoon,Plutus. WMMAP fanfic by Me Maaf jika ada kata-ka...