Disarankan sambil mendengarkan lagu Sunhae Im yang Will Be Back
Selamat membaca💕
Pemberitaan televisi Korea Selatan dipenuhi oleh berita tertangkapnya pembunuh koper biru atau Lee Hyunwoo. Sederet orang yang pernah bekerja sama dengannya pun ikut terseret dan menjadi tersangka, seolah terdapat domino raksasa yang tengah terjatuh dan menjadi sumber suka cita para keluarga korban.
Pemberitaan itu mungkin menjadi kabar gembira bagi sebagian orang. Terkecuali Han Yeona yang kini harus kehilangan seorang Jung Jaehyun.
Setelah penantian panjang masa kritis Jaehyun, ia harus pasrah menerima keputusan pria itu. Jaehyun menyerah setelah melewati 2 hari di rumah sakit. Hingga pada hari ini pria itu dimakamkan, tepat 3 hari setelah insiden tembakan salah sasaran.
Yeona memeluk erat pigura foto Jaehyun ketika peti berwarna putih itu diturunkan ke sebuah pit tanah. Tatapannya kosong, ia sudah lelah walau hanya untuk menangisi pria yang mulai terkubur tanah.
Kini Yeona sadar. Hal paling menyakitkan di dunia adalah ketika kesedihan tak lagi bisa membuatmu menangis.
Di samping gadis itu, Haesoo merangkulnya erat. Tangannya mengusap pelan pundak Yeona yang begitu lemah sejak diumumkannya kematian Jung Jaehyun. Ia tidak ingin kesedihan itu membuat Yeona langsung jatuh tak sadarkan diri.
Kepergian Jaehyun menyisakan sesal yang mendalam. Beberapa polisi yang menggerebek Lee Hyunwoo juga turut hadir untuk memberi penghormatan terakhir. Mengangkat topi untuk penghargaan tertinggi bagi seorang Jung Jaehyun.
Polisi-polisi itu satu persatu meninggalkan area pemakaman. Tidak ada lagi sanak saudara yang datang kecuali Kang Tae karena seluruh keluarga Jaehyun ada di Amerika. Karena itu lah tersisa Yeona, Haesoo, Yuta, Jeno, dan Haechan yang masih setia mengamati gundukan tanah itu.
Mungkin Yeona tidak pernah tahu jika Jaehyun adalah seorang Anonim. Yeona juga tidak pernah tahu besar rasa duka yang dialami para detektif karena belum sempat mengucapkan terima kasih pada seorang Jung Jaehyun yang membuat mereka mampu mendapatkan penghargaan tinggi dari Presiden.
Yuta melepaskan lencana hadiah dari Presiden sebagai kepala tim detektif yang tersemat di dada kirinya kemudian meletakkannya di depan nisan. "Kau lebih layak untuk ini," ujarnya seraya mengusap nama Jung Jaehyun yang terpatri di batu nisan.
Haesoo kembali meneteskan air mata melihat besar rasa sesal di mata sang suami. Ia pun merasa begitu sedih karena belum banyak berbicara dengan orang sehebat Jaehyun. Dalam hati, ia berterima kasih karena secara tidak langsung ia belajar bagaimana caranya berdedikasi.
Haechan juga terus menunduk. Tak berani berbicara karena ia tahu ia akan menangis kencang. Saat Jaehyun berterus terang bahwa dia seorang Anonim, Jaehyun pernah berjanji akan membantu Haechan naik pangkat, yakni dengan menyelesaikan kasus Yeona. Dan itu terbukti. Kini Haechan sudah diperbolehkan untuk mengambil kasusnya sendiri tanpa dampingan ketua tim detektif.
Dan orang yang paling pendiam di sana adalah Lee Jeno. Pria itu terus mengawal segala proses, mulai dari saat Jaehyun masuk rumah sakit hingga kemudian beristirahat di bawah tanah. Ia hampir gila, berdoa siang malam agar Jaehyun kembali pulih.
Jeno menyimpan tangannya yang terus bergetar di balik saku celananya. Suara tembakan itu masih sangat jelas di telinganya. Dan mungkin akan terus menjadi pengingat seumur hidupnya.
"Sudah mau hujan. Kita pulang, ya?" bisik Haesoo pada Yeona yang masih setia menatap gundukan tanah baru di depannya.
Ada ketidakrelaan di hati Yeona untuk meninggalkan Jaehyun. Bagaimana jika Jaehyun ketakutan di dalam sana? Bagaimana jika dia kedinginan karena hujan? Bagaimana jika ia rindu?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONYMITY - Jung Jaehyun ✔
Fanfiction[Finished - Bahasa Baku] 🔞🔞🔞 Terdapat banyak kekerasan, pembunuhan, dan adegan seksual di dalamnya. Di mohon untuk bijak memilih bacaan sesuai umur dan kondisi mental. Anonymity atau anonimitas adalah keadaan tanpa nama, dimana kondisi ini dimanf...