"Atas kerja sama Bapak dan Ibu sekalian, kini Orange Clip bisa berkembang lebih besar. Tahap pembangunan kantor baru Orange Clip akan dilaksanakan bulan ini juga. Saya harap, hubungan antara Orange Clip dengan Bapak dan Ibu sekalian bisa berlangsung jangka panjang."
Dia adalah Jung Sungchan, pemuda tampan pemilik brand fashion ternama di Korea Selatan, Orange Clip. Dengan tangan emasnya, ia bisa membawa perusahaan miliknya menjadi perusahaan paling berpengaruh di Korea Selatan. Ah, mungkin karena dedikasinya yang begitu tinggi.
Sungchan dikenal sebagai orang yang sangat tegas dan keras. Ini bisa dibuktikan dari semua pencapaiannya yang sesuai dengan rancangan awal. Dia tidak mau ada yang ikut campur.
Well, itu lah yang membuat Orange Clip mampu berkembang menjadi perusahaan raksasa sekarang.
Orang-orang di dalam ruang seminar bertepuk tangan. Menghantarkan langkah tegap Sungchan menuruni podium. Pria muda penuh karisma itu menebar senyumnya pada kolega-koleganya. Mempersilakan mereka untuk menikmati hidangan ratusan juta yang sudah ia persiapkan.
"Tuan Jung, ini gawat." Seorang pria tergopoh-gopoh mendekati Sungchan. Dia adalah Lucas Wong, sekretaris pribadinya.
Sungchan terlihat begitu terusik oleh wajah cemas Lucas. Ia mengarahkan pria itu untuk menepi dari kerumunan. "Apa lagi?" tanyanya ketus.
Dengan segera, Lucas menyerahkan tabletnya yang menunjukkan sebuah artikel berita. "Warga di Blok J mulai mengajukan gugatan atas tanah mereka. Ini akan menjadi urusan panjang karena mereka memiliki surat tanah yang legal dan bisa dipertanggungjawabkan. Bisa-bisa pembangunan kantor baru diundur atau gagal."
Kedua mata Sungchan bergulir seiring dengan kalimat-kalimat dalam artikel itu. Semakin ke bawah, rahangnya semakin menguat. Ia kemudian mendengus. "Tidak seperti biasanya kau seperti ini. Kau tahu apa yang harus kau lakukan," ujarnya penuh penekanan.
Lucas menangkap tablet yang Sungchan lempar dengan asal. Terlihat sedikit gentar dengan cara Sungchan mengepalkan tangannya kuat.
"Bunuh mereka semua dan buat seolah-olah itu adalah kecelakaan."
"Tapi, Tuan—"
Alis Sungchan menyatu. Terlihat semakin terusik dengan kabar tak menyengangkan itu di saat seharusnya selangkah lagi kantor impiannya akan terbangun.
"Kau tuli? Kerjakan apa yang aku katakan!" desisnya kemudian mendorong dada Lucas. Membuat pria jangkung itu segera undur diri dari hadapan Sungchan untuk membunuh.
Ya, itu salah satu dari sekian alasan tak terkuak mengapa Orange Clip menjadi yang terbaik di Korea Selatan.
***
Jovè menenggak air mineralnya pasca menghabiskan waktu sorenya untuk latihan tinju di ruang bawah tanah. Rasanya cukup lega melepaskan emosinya pada samsak di depannya itu. Seolah samsak di depannya itu adalah Jung Taewon yang harus ia habisi.
Selama ia bergelut dengan samsak, ia terus bertanya-tanya dalam hati. Kepada siapa aset ayahnya jatuh? Ia pernah memikirkan ini, tapi ia tidak terlalu peduli. Well, itu sebelum Jung Taewon menyinggungnya tadi.
Ia kembali menjatuhkan botol airnya, mengenakan kembali sarung tinjunya, kemudian kembali menghadap samsak. Napasnya memburu, peluhnya juga sudah membasahi seluruh titik di badannya. Namun, hal itu tak membuatnya berhenti untuk menghabisi samsak di hadapannya.
Jung Taewon. Ia harus sedikit berhati-hati dengannya. Jung Taewon pasti punya seribu satu cara untuk mempertahankan perusahannya dengan atau tanpa menjadikannya suami dari anaknya.
Yang pasti keluarga Frederick pasti bisa diseret ke dalamnya.
"Good evening, Jovè."
Suara ringan Yeona membuat Jovè menghentikan pukulan bertubi-tubinya. Ia melirik ke arah pintu. Tersenyum singkat saat melihat sosok Yeona berjalan pelan mendekati ring tinju. "Tidurmu nyenyak?" tanyanya kemudian memberikan pukulan terakhirnya pada samsak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONYMITY - Jung Jaehyun ✔
Fanfiction[Finished - Bahasa Baku] 🔞🔞🔞 Terdapat banyak kekerasan, pembunuhan, dan adegan seksual di dalamnya. Di mohon untuk bijak memilih bacaan sesuai umur dan kondisi mental. Anonymity atau anonimitas adalah keadaan tanpa nama, dimana kondisi ini dimanf...