2. 7. SEOUL

515 78 4
                                    

Hari kepulangan Yeona tiba. Ia kembali ke Korea Selatan setelah Orange Clip mulai memberikannya jadwal temu. Tentu saja juga setelah melewati malam panjang perpisahan bersama Jovè di kamar.

If you know, you know.

Pada pukul satu siang Yeona tiba di Seoul dengan hanya membawa satu koper. Ia meninggalkan satu koper berisi pakaiannya di Connecticut karena ia percaya ia akan kembali ke sana suatu saat nanti.

Ia menatap ke sekeliling. Ia tidak mendapati managernya yang sudah berjanji untuk menjemputnya siang ini. Ah, ia tidak berburuk sangka sama sekali. Mungkin terjebak macet atau masih mengantre di kafe.

Ia putuskan untuk duduk sebentar di ruang tunggu seraya menghubungi Jovè. Entah lah, pria itu berjanji untuk tidak tidur di saat ia mendarat untuk memastikan Yeona tiba dengan selamat. Dan Yeona tidak ingin membuat penantian Jovè itu berakhir sia-sia.

"Hai, Jovè. Aku baru saja tiba," ujarnya ketika panggilannya tersambung.

"Syukur lah kau mendarat dengan selamat." Jovè terkekeh kecil. Tidak terdengar seperti orang yang mengantuk sama sekali. "Aku dengar dari managermu jika besok kau bertemu dengan perwakilan Orange Clip."

Yeona mengendikkan bahunya. "Ya, itu benar."

"Jika masih lelah, tidak apa untuk mengundurnya. Tidak perlu terburu-buru."

Kini giliran Yeona yang terkekeh. Ia tidak tahan untuk sekedar mencubit dua pipi Jovè yang sudah pasti kini menampilkan lubangnya. "Baik, Tuan."

Gadis itu mengedarkan tatapannya ke sekitar. Dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati seorang pria asing berpakaian sangat rapi yang berdiri cukup jauh darinya tengah menatapnya intens. Ia menelan ludahnya kasar. Serangan paniknya mulai muncul. Ia tidak berharap jika teror itu kembali datang pada dirinya.

"Jovè, I have to go," putus Yeona ketika pria itu mulai melangkah ke arahnya. Napasnya memburu. Ia harus cepat menghubungi managernya atau paling tidak polisi.

"I love you. Selamat istirahat."

"I love you too."

Yeona buru-buru memutus sambungan itu. Ia tidak ingin Jovè merasa khawatir jika dirinya panik saat ini. Setidaknya untuk sekarang yang ia butuhkan adalah orang yang lebih dekat dari tempatnya. Ia juga tidak mungkin menyuruh Jovè terbang untuk menolongnya.

Sesaat sebelum ia memanggil managernya, ia melihat bayangan pria itu tepat di ujung kakinya. Oh, shit. Ia tidak bisa mengantisipasi kepanikannya lagi.

"Han Yeona?" Pria jangkung itu bersuara.

Yeona mendongak takut-takut. Ia tersenyum kecil dengan ujung bibir yang bergetar. "Ya?" Dari tampangnya, pria itu tidak terlalu mencurigakan bagi Yeona. Tapi, ia tidak lagi akan mudah jatuh pada orang asing. Jaemin yang ia kenal sebagai orang baik saja bisa mengincar nyawanya. Apalagi orang asing di depannya.

Pria itu mengeluarkan sebuah kartu nama dari balik jasnya kemudian menyodorkannya pada Yeona. "Perkenalkan nama saya Jung Sungchan, direktur Orange Clip," ujarnya ramah dengan senyum bisnisnya.

Saat mendengar ucapan Sungchan, pria di hadapannya itu, dan melihat nama yang terpampang di kartu nama membuat Yeona mendesah lega. Ia mampu merasakan oksigen kembali masuk dengan lancar.

"Astaga. Senang bertemu denganmu, Tuan Jung. Saya tidak mengira akan bertemu dengan Anda di sini," jawabnya masih dengan suara yang bergetar seraya menerima uluran kartu nama itu dan menjabat tangan Sungchan.

"Saya sengaja." Sungchan kembali menyimpan tangannya di belakang punggung. Masih menampilkan senyum bisnisnya yang sudah pasti mampu meluluhkan klien dan kolega-kolega yang bekerja sama dengannya.

ANONYMITY - Jung Jaehyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang