1] Hukuman

16.3K 1.2K 68
                                    

Vote&Komen!

Seperti yang dilakukan seluruh sekolah pada umumnya di Indonesia, bahwa hari senin mereka akan melakukan upacara bendera merah putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang dilakukan seluruh sekolah pada umumnya di Indonesia, bahwa hari senin mereka akan melakukan upacara bendera merah putih.

Kini para siswa dan siswi SMA BRAGASA, sudah dikumpulkan di lapangan untuk segera melaksanakan upacara bendera. Beberapa guru sedang sibuk mengatur kelas yang susah diberi arahan.

"Tes.. Pengumuman, bagi yang atributnya tidak lengkap silahkan maju ke depan," kata salah seorang guru bernama Bu Sri itu bicara lewat mikrofon.

"Sekarang." sambungnya dengan menekan kata-katanya.

"Hayo loh Lice, lo gak pake dasi." ucap Rose membuat teman lainnya serentak menatap ke arah Lalice. Sementara yang ditatap hanya berdiri dengan santai.

Lalice lupa memakai dasinya, karena terburu-buru tadi, ia takut telat.

"Udah sana maju Lice. Dari pada kena amuk bu Sri." sahut Yuju si irit ngomong, yang berada tepat di belakang Lalice. Lalice pun mendengus kasar.

Ia pun dengan pasrah melangkah ke depan, melewati murid kelasnya. Dan kalian tahu, langkahnya itu berbarengan dengan seseorang yang juga sedang maju ke depan sana.

Belum sampai di dekat Bu Sri berdiri, suara guru itu kembali terdengar lewat mikrofon.

"Yahh mereka lagi," ujar bu Sri, seperti terdengar nada jengah di sana.

Lalice mengerutkan dahinya bingung, lalu ia menatap ke samping kirinya dan menemukan Jeykey, musuhnya. Melihat wajahnya saja sudah membuat Lalice malas.

Para murid yang tadinya berisik dan tidak bisa diatur langsung diam seketika. Mereka seperti sedang menonton sebuah drama di depan sana.

"Apa yang kurang dari atribut kalian?" tanya bu Sri langsung to the point.

"Dasi,"
"Topi," jawab mereka berbarengan.

"Kenapa bisa??"

"Lupa Bu,"

Lagi dan lagi mereka menjawabnya bareng. Hal itu membuat para murid menjadi baper. Ya, walau mereka tahu bahwa Lalice dan Jeykey musuh, tapi banyak dari mereka semua mengharapkan dua insan itu berkencan. Atau paling tidak jadi teman dekat.

"Janjian kalian? Barengan terus." mereka mendelik, lalu menggeleng cepat.

"Ya sudah, sekarang kalian baris di belakang kelas masing-masing. Tapi ingat, habis upacara selesai langsung ke perpustakaan. Tidak ada yang kabur!" perintah bu Sri, nadanya seperti berbisik tapi mencekam.

"Iyaa Bu," setelah itu mereka berdua langsung beranjak ke barisan belakang kelas masing-masing, sesuai perintah.

Upacara berlangsung dengan lancar, seperti biasanya. Hanya ada beberapa murid yang fokus saat upacara berlangsung. Dan yang Lainnya, ada yang menggibah, menjahili teman, bahkan sampai makan diam-diam yang biasanya ada dibarisan belakang.

Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang