9] Selamat

4.9K 737 52
                                    


VOMENT!

"Ayo Lice bareng gue, mau ga?" tanya Mina ketika ke-enam berjalan di koridor menuju luar sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo Lice bareng gue, mau ga?" tanya Mina ketika ke-enam berjalan di koridor menuju luar sekolah.

"Engga deh, ntar lo ajak mampir ke rumah lo dulu pasti."

"Haha tau aja lo." Lalice menggeleng. "Udah sana pada pulang."

"Ngusir?" tanya Rose membuat Lalice terkekeh kecil. Rose memukul lengan Lalice pelan.

"Bye!" ke-lima anggota Lalvane melambaikan tangan ke arah Lalice yang sudah di gapura sekolah.

Lalice sudah keluar dari area sekolah. Ia menengok ke kanan dan kiri. Bingung mau apa sekarang. Sebenarnya, dia sedang malas untuk pulang cepat.

Pada akhirnya, Lalice menyebrang ke warkop depan sekolah. Warkop Bi Alma  tidak begitu ramai karena anggota pengrusuh juga belum muncul.

Lalice langsung menduduki diri menghadap ke arah jalanan.

"Eh belum di jemput Lice?" tanya Bi Alma pas Lalice duduk.

Lalice menoleh ke belakang dan menggeleng. "Belum Bi."

"Bi aku mau es kayak biasa satu ya." pesan Lalice. "Siap neng!"

Lalice menggerakkan kakinya sambil menatap kendaraan yang berlalu lalang. Ia sedang melamun, memikirkan sesuatu yang bahkan ia juga tidak tau.

Atmosfer seketika menjadi panas kala matanya menabrak presensi 6 orang dengan seragam yang dikeluarkan itu baru saja keluar dari sekolah. Lalice menegakkan tubuhnya.

"Nih Lice!" Lalice berdiri, mengambil es dari tangan Bi Alma lalu membayarnya. "Makasih Bi!" Tak mau lama-lama ia beranjak dari warkop.

Lalice berjalan se-santai mungkin supaya tidak terlihat gugup. Jujur setelah kejadian jam istirahat itu Lalice menjadi canggung dengan cowok itu.

"Eh tumben Lice ke warkop." sapa Eunwoo. Lalice hanya melirik sekilas lalu berjalan lurus ke depan sekolah. Begitu pun Jeykey yang hanya melirik, tepatnya dia melirik ke kalung itu.

"KACANG MAHALLLL!!" pekik Mingyu menyindir Eunwoo yang tak digubris oleh Lalice.

"Sabar-sabar.."

Sekolah masih lumayan ramai. Lalice bersender di gapura sekolah. Dengan beberapa murid yang sedang menunggu jemputan.

BRUM! BRUM!

Atensi semua orang langsung mengarah ke arah suara tersebut. Suara motor yang berjalan mendekat ke gapura sekolah.

Cowok dengan pakaian serba hitam itu memberhentikan motornya tepat di SMA*

Lalice langsung berdiri tegak, sempat sedikit tercengang. Ngapain lagi sih dia, Batin Lalice.

Lalice segera mendekati motor itu. "Adi!" Adi melemparkan senyuman.

"Ha—"

"Lo ngapain di sini??" potong Lalice saat Adi hendak menjawab sapaannya.

Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang