12] Kita Damai

4.8K 731 17
                                    

VOMENT!

HOEK! HOEK!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HOEK! HOEK!

Mereka kini sudah di tempat GOR. Lalice, cewek itu menepi ke rerumputan karena tiba-tiba kepalanya pusing dan perutnya mual akibat Jeykey yang tidak santai saat berkendara tadi.

"Lebay," kata Jeykey setelah meletakkan helmnya di atas jok motor. Lalice kembali mendekati Jeykey seraya mengelap mulutnya.

"Lo tuh orang gila tau ga sih?!"

"Bawa motor begajulan banget. Gue tau lo sering balapan—"

"Itu tau," potong Jeykey.

"Tapi tadi lo ga sendiri! Untung gue ga mati, kalo gue mati.. Lo yang pertama gue gentayangin." sambung Lalice sembari menunjuk-nunjuk wajah Jeykey dengan kesal.

"Lucu juga,"

Kata itu dengan mudah dilontarkan saat amarah Lalice mulai redup. Dan kini terganti dengan debaran aneh di tubuh cewek itu. Tapi bukan Lalice, kalau tidak langsung menepisnya.

"Lucu-lucu! Lo kira gue badut?!" menatap Jeykey tak tajam.

"Iya, badut mampang." Jeykey segera masuk ke GOR itu dengan buru-buru sebelum ada mak lampir yang murka kepadanya.

"SEMBARANGAN BANGET LO YA!" Lalice menghentakkan kakinya menahan geram yang tertahan.

Tring!

Bunyi notifikasi itu dari ponsel Lalice. Dengan sisa amarahnya dia mengambil ponselnya lalu mengecek notifikasi itu.

Rafka Trigana : ntar jemput gue ya adikku tercwintaaaahhh:)

Lalice Shanetta : ga gratis.

Lalice kembali memasuki ponselnya ke dalam tasnya. Baru saja berjalan selangkah, namanya sudah terpanggil. Lalice menoleh dan mendapatkan presensi Adi di sebelahnya. Seketika kejadian di apartemen terlintas di kepalanya.

"Eh, Lice—"

Belum selesai Adi berbicara, Lalice meninggalkannya tanpa sepatah kata pun. Dia terlalu malas melihat wajah itu. Pastinya karena ada sangkut paut dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

"Tumben dia begitu sama gue, emang gue ada salah sama dia?" tanya Adi ke diri sendiri. Pertanyaan yang membuat emosi.

___

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cover The Taste || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang